BERITAPENAJAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat hingga November 2022 terdapat sebanyak 1.085 kasus Malaria di wilayah ini.
Jumlah tersebut menurun dibanding tahun lalu yakni diangka 1.472 kasus.
Meski menurun, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes PPU Sri Temu mengungkapnya bahwa angka kasus malaria masih tergolong tinggi. Hal itu dilihat dari indeks Annual Parasite Incidence (API).
“API tahun ini 5,3, harusnya yang baik itu di bawah lima, karena kasus malaria masih tinggi di Kabupaten PPU. Untuk tahun kemarin API mencapai 8,94,” ujarnya.
Dikatakan Temu, Kabupaten PPU masih dikategorikan daerah endemik untuk malaria. Meskipun, faktanya kasus malaria di wilayah ini 80 persen didapatkan dari luar wilayah ini.
“Sebanyak 80 persen itu didapatkan dari luar PPU. Mulai dari Paser, Kubar. Mereka mencari kayu di daerah luar kemudian berobat di wilayah kerja PPU, ada di Puskesmas Sotek, Petung, Sepaku, jadi otomatis ter data di PPU. Mereka berobat ke sini karena aksesnya lebih mudah,” tuturnya.
Diungkapkan Temu, bahwa persoalan terkait jumlah kasus Malaria tidak sepenuhnya adalah warga PPU, tetapi berasal dari daerah tetangga dan itu sudah diketahui oleh berbagai kalangan baik itu dari WHO dan Pemerintah Pusat.
“Tidak semua warga PPU. Warga kita hanya sekitar 20 persen,” ujarnya.
Penulis : Dian
