BERITAPENAJAM – Pada Kunjungan Kerja ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kecamatan Sepaku Budisatrio Djiwandono menanggapi terkait proyek pembangunan bendungan Telake yang berlokasi di wilayah Kabupaten Paser.
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) tersebut menyayangkan mengenai Bendungan Telake yang keluar dari Proyek Strategi Nasional (PSN).
“Sangat disayangkan Bendungan Telake keluar dari PSN (Proyek Strategis Nasional), karena bendungan ini diharapkan oleh masyarakat Paser serta PPU khususnya para petani di kabupaten tersebut,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa lahan-lahan di wilayah PPU mempunyai potensi yang besar, namun masih terkendala karena masih mengandalkan sistem tadah hujan.
Untuk itu bendungan ini sangat diharapkan oleh para petani untuk membantu mengaliri lahan-lahan pertanian yang ada di Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser.
“Hal merupakan projek yang sudah lama termasuk dengan perencanaannya, jadi ini juga pasti akan menjadi perhatian,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menyampaikan mengenai proyek bendungan Sepaku-Semoi, apakah dapat mendukung pertanian di PPU dan Paser, jika tidak, kata dia maka harus dipikirkan bagaimana proyek pembangunan bendungan itu dapat dilaksanakan kembali.
“Saya rasa kita harus pikirkan bersama, kalau memang memungkinkan tanpa mengurangi fungsi dari bendungan-bendungan lainnya, maka kita akan coba bangun,” tutupnya.
