Otorita IKN Siapkan Pendampingan untuk Kembangkan UMKM Lokal, Bambang Susantono: UMKM Tiang Ekonomi Nusantara

by -490 Views

BERITAPENAJAM – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)  lakukan sosialisasi dan pendampingan bagi pelaku usaha lokal di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton ketika IKN semakin ramai nanti.

 

Hal tersebut direspon oleh masyarakat setempat sangat positif untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan “Sosialisasi dan Pendampingan IKM (Industri Kecil Menengah)/UKM (Usaha Kecil Menengah)” yang digelar di Titik Nol Nusantara, PPU, Kalimantan Timur, pada Minggu (25/05/2023) kemarin.

 

Para peserta berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, seperti Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Samarinda, dan Balikpapan.

 

“Dari 270 undangan yang disebar, kami menerima lebih dari 350 konfirmasi kehadiran dari peserta undangan. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan ini,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin.

 

Dalam kegiatan tersebut, selain mendapatkan bimbingan dari berbagai praktisi bisnis untuk menembus pasar retail dan ekspor, para peserta juga berkesempatan memamerkan produk hasil produksi IKM/UKM lokal mereka.

Lima produk lokal terbaik akan dipamerkan dalam expo yang akan digelar di Jakarta. Tak hanya itu, peserta juga akan didampingi untuk mendapatkan sertifikasi halal.

 

“Di samping itu, juga kita akan melakukan sertifikasi halal, dan kita juga punya cita-cita membuka halal center di IKN,” ujar Deputi Alimuddin.

 

Deputi Alimuddin juga mengungkapkan, OIKN akan menyiapkan tempat bagi pelaku usaha lokal untuk menjual produk-produknya di IKN.

“Kita berharap ketika ini nanti sudah selesai semua, kita ada sebuah tempat rest area, ibu-ibu sekalian kita siapkan tempatnya dan undang penonton supaya ramai,” bebernya.

 

Kepala OIKN Bambang Susantono menegaskan bahwa OIKN bertekad akan terus mendorong tumbuhnya (usaha mikro kecil menengah) di IKN.

 

Ia menjelaskan bahwa UMKM ini merupakan tiang dari ekonomi Nusantara kedepannya, sehingga capaiaannya tidak hanya di satu lingkungan tertentu saja melainkan menembus nasional bahkan pada tingkatkan ekspor.

 

Kepala OIKN juga mengungkapkan bahwa di dalam PP No.12 Tahun 2023 yang sudah disahkan, pemerintah menyiapkan insentif dan kemudahan berusaha di IKN, salah satunya memberi insentif bagi UMKM.

 

Tak hanya itu, Kepala OIKN berharap UMKM kepada para peserta untuk memanfaatkan teknologi digital. Harapannya di antara peserta pendampingan akan muncul UMKM yang dapat menjadi kebanggaan di Nusantara.

 

Terdapat tiga pesan dari Kepala OIKN untuk pengembangan UMKM di IKN. Pertama, ia berharap di IKN akan menjadi tempat persemaian bagi UMKM,

“Tempat persemaian itu bapak-ibu tumbuh dari mikro, dari kecil, menengah, insyaallah menjadi menjadi pengusaha besar,” tutur Bambang.

 

Kedua, ia ingin agar IKN menjadi rumah kita bersama, memberikan rasa nyaman bagi siapa saja yang datang berkunjung.

Ketiga, Kepala OIKN berharap IKN akan menjadi rumah yang harus dicintai, dan menjadikan IKN sebagai kota yang tidak hanya layak huni dan modern tetapi juga tangguh.

Ketua Yayasan Bina Insani Gemilang (BIG) Indonesia Dwi Andayani memastikan bahwa kegiatan pendampingan hari ini akan terus berlanjut. Sehingga dapat membantu proses. Hal tersebut merupakan bukti pihak yayasan mendukung kementrian perdagangan.

 

“Kami bisa berkontribusi untuk percepepatan di IKN ini go halal, go digital, dan go ekspor,” ujarnya.

 

Termasuk untuk pendampingan sertifikasi halal, Yayasan BIG Indonesia akan memfasilitasi baik yang self-declare atau reguler. Selain itu akan ada insentif berupa subsidi alat bagi UKM binaan di IKN, akan mendapatkan fasilitas mesin serta pelatihan-pelatihan yang ada di Kementerian Perindustrian.

 

“Insyaallah nanti ini haru berkelanjutan, hari ini kami mendata, lalu kami dampingi sampai selesai semua sertifikasi halalnya, nanti bapak Kepala BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) akan menyerahkan sertifikasi halal di IKN, kita harus continue,” kata Dwi.

 

Yayasan BIG Indonesia merupakan yayasan non-profit yang sejak 5 tahun terakhir membantu mengembangkan kewirausahaan masyarakat Indonesia. “Insyaallah walau tidak ketemu di IKN kami bisa coaching via zoom dan insyaalah nanti produk-produk di IKN akan kami dampingi minimal bisa masuk persiapan pasar retail dan lalu nanti ekspor,” ujar Dwi yang juga Fasnas BPOM dan pendamping PPH Istiqlal Halal Center. (Bp1))

 

Sumber: Tim Komunikasi Otorita Ibu Kota Nusantara

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.