BERITAPENAJAM.NET, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyayangkan terhambatnya pembangunan bendungan Kelurahan Lawe-Lawe Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Anggota DPRD PPU Adjie Noval Endyar mengatakan, proyek yang dihentikan pada November 2017 lalu di tengah progres pengerjaan yang sudah mencapai 85 persen, memungkinkan layak untuk diteruskan.
“Sebab keberadaan Bendungan Lawe-Lawe dinilai akan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, terutama penggunaan air bersih,” ucapnya, Selasa (14/05/24).
Pria yang murah senyum itu juga membeberkan, terhambatnya pembangunan Bendungan Lawe-Lawe menjadi proyek yang tersia-siakan.
“Bagaimanapun sayang itu terbuang dan tidak dilanjutkan, maka bermunculan dampaknya, seperti pipa-pipa itu akan tertutup oleh lumut-lumut dan segala macam, kemudian besi yang seharusnya dilanjutkan selesai bisa terbungkus dengan beton, akhirnya korosi. Ini sangat disayangkan,” ujarnya.
Kendati demikian, tahun ini tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe.
“Kelanjutannya seperti apa, sepengetahuan saya itu sudah pernah diurus sampai ke Jakarta,” sambungnya.
Ia berharap, tahun depan DPRD dan Pemkab PPU bisa duduk bersama membahas kembali mengenai bendungan yang telah terhenti tersebut.
“Kalau bisa nanti bagaimana caranya agar tahun ini disiapkan untuk (anggaran) tahun depan dibahas, tapi kalau tidak berkegiatan tahun jamak(Multiyears) tidak bisa, karena kalau setiap tahun kita adakan lelang-lelang lagi buang-buang waktu,” pungkasnya.(Adv/Sam)