BERITAPENAJAM- Beberapa pemuda Penajam Paser Utara (PPU) tidak menyepakati terkait aksi pihak yang menolak kedatangan 16.000 ke IKN Nusantara.
Eko Cahyo Riswanto selaku Perwakilan Pemuda PPU mengungkapkan beberapa hari terakhir gencar isu terkait adanya aksi demo menolak pembangunan IKN. Hal ini pun sangat disayangkan.
“Kita tidak termasuk dalam bagian orang-orang yang mendukung aksi demo untuk menghambat adanya program pembangunan di IKN,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut dikhawatirkan dapat menghambat pembangunan IKN, disebutkan bahwa progres pembangunan ini harus tetap dilanjutkan tanpa adanya halangan.
Menurut dia, alasan pemerintah mendatangkan tenaga kerja dari luar, dikarenakan saat ini sumber daya manusia (SDM) di PPU masih belum terpenuhi.
“Kalau kita menghambat tenaga kerja saat ini, apa bisa kita menyiapkan sumber dayanya, enam belas ribu tenaga kerja itu tidak sedikit apa lagi dengan standar IKN,” kata Eko.
Sebanyak 200 ribu pekerja yang dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan, 16 ribu pekerja dari luar menurut ia wajar, selebihnya dapat menggunakan SDM lokal.
“Kalau sisanya kita siapkan, saya yakin pemerintah tidak akan mencari ke luar, apalagi sekarang banyak pelatihan yang disediakan,” tuturnya.
Sebelumnya diinformasikan terdapat isu terkait tolak kedatangan 16.000 pekerja luar daerah ke IKN Nusantara, dari Aliansi Gerakan Suara Rakyat Kaltim (Gaskan).
Yang terdiri dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Balikpapan, KNPI PPU, KNPI Kutai Kartanegara, organisasi Cipayung Kaltimtara dan BEM Nusantara Kaltim.