BERITAPENAJAM.Net,- Momentum HUT PPU ke 19 Tahun ini, meski masih tergolong dalam usia muda pembangunan di Kabupapten Penajam Paser Utara ini memiliki capaian luar biasa. Hal ini diungkapkan oleh Nicko Herlambang selaku Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara pada saat ditemui awak media usai kegiatan HUT PPU Ke 19 Tahun Kamis,(11/03/2021)
“Jadi ya untuk usia daerah di 19 tahun, pencapaianya (pembangunan) bisa dibilang luar biasa.” ungkapnya kepada media ini.
HUT PPU yang ke 19 ini Pemerintah Kabupaten mengambil tema “Bangkit Membangun Peradaban Baru di Ibu Kota Negara yang Maju, Modern dan Religius menuju Indonesia Maju”. Peringatan HUT PPU ke 19 kali ini dilakukan dengan kegiatan terbatas akibat dari adanya pandemic covid-19. Meskipun begitu pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara tetap berjalan.
Nicko juga menjelaskan salah satu contohnya ialah pembangunan bendung telake, perkembangan bendungan tersebut saat ini sedang dalam proses penetapan lokasi untuk saluran irigasi primer dan sekunder.
“Jadi begini, bendung telake itu ada dua Penetapan Lokasi (PenLok), pertama, penlok yang terkait dengan tubuh bendung. Kedua, Penlok yang terkait dengan saluran primer dan sekunder,” bebernya .
Sebelumnya telah dijelaskan terkait penlok tubuh bendung itu seluas 74 Hektare (ha) yang secara administrasi masuk kedalam wilayah Kecamatan Longkali Kabupaten Paser.
Ucap Nicko, tubuh bendung itu sudah ada PenLoknya, sekarang sudah mau proses pembayaran pembebasan. Sedangkan saluran primer dan sekunder baru dalam tahapan menuju penlok.
“Artinya begitu penlok ini keluar dan sudah ditetapkan wilayah-wilayah mana saja yang terdampak proses pembebasan lahan sepanjang saluran irigasi tadi (saluran sekunder dan saluran primer,” jelas Nicko.
Lanjutnya, Saluran irigasi tersebut akan diperbesar antara 30-40 meter tergantung dari situasi dan kondisinya. Hal ini akan berdampak besar pada wilayah-wilayah yang akan teraliri oleh saluran irigasi.
Menurut pemetaan lapangan sekitar 10 desa di PPU dan 5 desa di Paser akan teraliri oleh saluran irigasi.
“Jadi sekitar 70% penikmat bendungan telake justru adalah masyarakat PPU, sementara pendanaannya sudah ada di APBN, dengan anggaran total Rp 1,7 trilliun dari APBN.” tutupnya (ags)