Berharap Kuota Tabung Elpiji  dapat Tepat Sasaran

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop PPU Rusli mengungkapkan, dengan penambahan kuota elpiji sebanyak 56.402 itu, sekiranya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan juga pelaku usaha.”Harapan kita masyarakat yang menengah keatas bisa menggunakan tabung yang non subsidi atau tabung 12 Kg, sehingga kuota kita sebanyak 1.600.682 untuk setahun ini bisa mencukupi masyarakat menengah kebawah dan pelaku usaha mikro yang ada di PPU,” ungkapnya, Selasa (21/02/2017).

Meningkatnya permintaan masyarakat untuk tabung elpiji, disebabkan pelaku usaha mikro bertumbuh pesat di PPU.”Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saja itu ada 1.253 ditahun 2016, dan pergerakan tersebut sampai saat ini hampir 2000 pelaku usaha yang ada, jadi pertumbuhannya itu luar biasa,” terang Rusli saat ditemui tim beritapenajam.net.

Tak hanya meningkatkan pertumbuhan pelaku usaha yang ada, jumlah penduduk saat ini juga meningkat.”Untuk pertumbuhan penduduk kita dapatkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)  kalau kita hitung Kepala Keluarga (KK) untuk di Kecamatan Penajam sebanyak 24.510 KK, Waru 5.456 KK, Babulu 10.253 KK, dan Sepaku 10.851 KK. Jadi total seluruh Kepala Keluarganya itu sebanyak 51.070 KK di seluruh PPU,” tambahnya.

Rusli menjelaskan, untuk rumah tangga membutuhkan tiga tabung elpiji per bulan. Sedangkan untuk pelaku usaha kecil dan mikro dapat menghabiskan 9 tabung per bulan.” Permintaan masyarakat memang meningkat, seperti pedagang menghabiskan minimal dua tabung dalam semalam. ,” terang Rusli.

Dirinya berharap dengan penambahan kuota tabung elpiji tersebut dapat tepat sasaran dan tidak ada sistem beli borong untuk golongan menengah ke atas.”Harapan kita juga jangan ada aksi beli borong, atau mengambil hak-hak dari warga kita yang membutuhkan, ” tutupnya.(Toy/Nit)