Pemerintah Kabupaten PPU Peringati Tahun Baru Islam 1438 H
BERITAPENAJAM.Net-Moment peringatan tahun baru Islam dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk mengevaluasi diri masing-masing apa yang telah dilakukan, untuk itu pada momentum ini agar lebih bisa meningkatkan ketakwaan dibanding tahun-tahun kemarin mungkin ada yang belum bisa diakukan atau masih ada yang kurang baik, apapun itu entah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun sebagai pribadi.
Wakil Bupati H Mustaqim MZ mengungkapkan itu saat memberikan sambutan pada peringatan Taun baru islam 1438 Hijriyah di Aula Kantor Bupati Jumat (7/10), ia menyebut sebagai umat Islam yang tadinya mungkin ibadahnya masih kurang, mungkin bisa ditingkatkan di tahun ini.
“Kemudian kalau sebagai ASN yang tadinya semangat kerjanya masih kurang mungkin bisa kita tingkatkan di tahun ini artinya bahwa pergantian tahun ini kita jadikan sebagai ukuran ketika Nabi melakukan hijrah dari kota Mekkah ke Kota Madinah bukan hanya hijrah secara fisik namun juga hijrah yang menyertakan dakwah, budaya dan peradaban semuanya adibawa ke Madinah, apapun kehidupan sosial dan kehidupan kemasyarakatan di perkenalkan di Madinah dan kemudian kaum Anshor di Kota tersebut dapat menerima rombongan Rasulullah untuk hidup bersama-sama di Madinah dalam rangk syi’ar agama Islam, yang ketika itu di Mekkah dikejar-kejar oleh kaum Quraisy sehingg Allah memerintahkan Rasulnya untuk hijrah ke Kota Madinah,” terangnya.
Meski menurutnya dalam agama Islam tidak dikenal tradisi merayakan tahun baru apalagi dengan kegiatan yang diwarnai dengan hura-hura, pesta-pesta yang bersipat mubazir namun Islam mengajarkan kepada umatnya agar mempunyai kesadaran waktu dan kesadaran sejarah, menurutnya ada lima dimensi waktu yakni waktu masa lalu, masa kini, masa akan datang, masa ketika dicabut nyawanya dan masa ketika di hari perhitungan di padang mahsyar dan ini pasti dilalui karena itu adalah sebuah siklus kehidupan.
“Waktu masa lalu biarkan berlalu tak perlu ditangisi, tidak perlu disesali karena toh sudah menjadi masa lalau, tinggal masa kini yang perlu kita perbaiki, pepatah mengatakan bahwa hidup kita adalah hari ini, kemarin masa lalu, hari ini kita lalui besok belum tahu tidak ada jamina siapa yang bisa menjamin kalau kita masih bisa hidup, bahkan ketika sahabat Rasulullah yaitu Abubakkar ketika dalam situasi genting akan meminjam uang kepada bendahara, namun bendahara menolak, sembari bendahara bertanya kepada Abubakkar,” ya khalifah apakah anda bisa menjamin bahwa besok masih bisa hidup, lalu sang khalifah batal untuk meminjam uang,”ujarnya.
Dengan kesadaran bahwa waktu tetap berjalan tidak ada waktu itu akan balik lagi maka dapat dikatakan hidup itu adalah hari ini makanya hari ini harus lebih baik dari kemarin, jadi kesimpulannya setiap hari harus baik, karena seorang muslim harus selalu berupaya untuk memperbaiki diri serta berupaya memperbaiki masyarakat disekitarnya dengan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, mengajak kebaikan dan mencegah segala perbuatan kejahatan sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah salah satu makna hijrah yang paling penting adalah proses bagaimana kondisi kegelapan menuju peradaban pencerahan dalam konteks yang bisa dimaknai sebagai trasformasi menuju peningkatan kesejahteraan seluruh kalangan masyarakat.
“Selain itu juga hijrah untuk menemukan kebenaran dan keadilan, makna hijrah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai permulaan tahun baru Islam bukan sekedar kejadian biasa akan tetapai merupakan manhaj yang patut dijadikan pola yang perlu dikaji, diresapi dan diamalkan maknanya, maka hijrah masa kini adalah pindah dari kondisi mental prilaku yang tidak baik menjadi perilaku yang baik dan pindah dari kondiri keprihatinan kepada kondisi yang baik dan lebih layak dalam kehidupan berkarakter bermental spiritual, oleh kerena itu Pemerintah Kabupten PPU akan mewujudkan Visi-misi membentuk masyarakat PPU yang sejahtera, mandiri berkualitas dalam suasana kehidupan yang damai berkeadilan yang agamis,” terang Mustaqim.
Sementara itu KH Muhammad Mansyr selaku penceramah menambahkan, berbicara tahun baru pasti akan berbicara umur, sebaik-baik manusia ialah yang panjang umurnya dan baik amal ibadahnya dan seburuk-buruk manusia ialah yang panjang umurnya namun buruk amal ibadahya, dengan semagat hijrah yang dilakukan Rasul dari kota Makkah ke Kota Madinah, pasti dalam hijrah itu yang dicari adalah suatu kelebihan baik urusan dunia maupun urusan akhirat, orang yang berberhijrah adalah orang yang berpindah dari maksiat menjadi orang yang taat.
Barang siapa yang akan beprgian jauh maka hendaknya ia bersia-siap dengan perbekalan, hendaklah orang yang sudah taat beribadah itu selalu rutin dan taan beribadah kepada Allah, itulah makna hijrah yang sebenarnya, kehidupan ini semakin hari semakin cepat bagaimana mempersiapakan bekal untuk perjalanan yang sangat jauh maka sebaik-baik bekal untuk menghadap Allah ialah takwa,” tutupnya (humas8)