BERITAPENAJAM, – Rencana perbaikan dan peningkatan jalan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), harus melalui proses sinkronisasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Sebagai wilayah strategis yang menjadi bagian dari pengembangan ibu kota baru, langkah ini dinilai penting untuk menghindari tumpang tindih proyek.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, menegaskan bahwa kehati-hatian adalah prioritas utama.
“Kami harus memastikan bahwa semua rencana pembangunan di wilayah ini sesuai dengan kebijakan dan perencanaan dari Otorita IKN,” ujar Petriandy, Rabu (04/12/2024).
Hingga saat ini, PUPR PPU hanya fokus pada pemeliharaan jalan ringan di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), seperti pengurukan agregat.
Rencana peningkatan infrastruktur yang lebih besar, seperti betonisasi, sementara dihentikan sambil menunggu arahan dari OIKN.
“Kami tidak ingin terburu-buru melakukan pengerjaan besar tanpa kejelasan. Jika ternyata rencana kami tidak sejalan dengan rencana OIKN, hasilnya bisa sia-sia, bahkan menimbulkan kerugian,” tambahnya.
Petriandy juga menyoroti pentingnya komunikasi yang lebih intensif untuk mencegah insiden serupa di masa lalu, seperti pembangunan fasilitas publik yang harus dipindahkan karena tidak sinkron dengan proyek OIKN.
“Detail perencanaan dari Otorita belum sepenuhnya diketahui, sehingga kami memilih langkah konservatif agar tidak ada pembangunan yang mubazir,” jelasnya.
Di sisi lain, Otorita IKN masih memusatkan perhatian pada pengembangan di KIPP. Hal ini menjadikan pemerintah daerah, termasuk PUPR PPU, bertanggung jawab untuk menangani infrastruktur di luar zona tersebut, tetapi dengan tetap memastikan koordinasi berjalan lancar.
Dengan pendekatan terencana dan terkoordinasi, Petriandy optimistis bahwa pembangunan di Sepaku akan mendukung visi besar IKN tanpa mengorbankan efisiensi dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal. “Kunci utama adalah kerja sama dan keselarasan visi,” pungkasnya. (Sam/Bp2)
