BERITAPENAJAM.Net-Kelapasawit merupakan salahsatu komoditas yang penting dan strategis di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), karena peranannya yang cukup besar dalam mendorong perekonomianrakyat, terutama bagi petani perkebunan.
Demikian di jelskan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten PPU Ir Abbas Khalid kemarin, dijelaskannya berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten PPU, potensi lahan perkebunan kelapasawit rakyat di daerah ini bisa dikembangkan mencapai sekitar 70 ribu hektare.
Sementara Ketua Apkasindo Kabupaten PPU, Ahmad Indradi menambahkan bahwa Daerah PPU memang cocok dan potensial untuk pembangunan pertanian perkebunan.
Menurutnya Pembangunan perkebunan kelapasawit mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama sekalidalam menciptakan kesempatan dan peluangkerja. Pembangunan perkebunan kelapasawit initelah memberikan tetesan manfaat, sehingga dapat memperluas daya penyebaran pada masyarakat sekitar
Berdasarkan latarbelakang yang dipaparkan di atas, Pusat Kajian dan Pemberdayaan Pertanian Berkelanjutan (PKP2B) Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman bekerjasama dengan APKASINDO yang mendapatkan dukungan penuh dari Badan Pengelola Dana Perkebunan KelapaSawit (BPDPKS) mengadakan acara Pelatihan Produktivitas Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara. Hal ini sesuai dengan Pasal 11 dalam Perpres Nomor 61, Tahun 2015 mengenai Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Bahwa salahsatu tujuan disalurkannya dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan KelapaSawit (BPDPKS) adalah untuk pengembangan sumber dayamanusia perkebunan kelapasawit. Penggunaan Dana pengembangan sumberdaya manusia perkebunan kelapasawit ini dilakukan untuk: (1) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan berdayasaing. (2) Meningkatkan kemampuan teknis manajerial, dan kewirausahaan.
Acarapelatihan ini diikutisebanyak 50 petani kelapasawit dari berbagai wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas petani kelapasawit dalam mengelola dan menghasilkan produktivitas yang lebihtinggi.
Ketua PKP2B, Universitas Mulawarman, Zulkarnaen, menjelaskan bahwa adabanyak mata kegiatan yang diikuti peserta, di antaranya diskusi, pemaparan dari parapemateri profesional.
Peserta juga difasilitasi dengan berbagai macam kebutuhan selama pelatihan yaitu bukupintar dan modul pelatihan. Selainitu, peserta akan mengi kuti field trip (kunjunganlapangan) ke PT Muaratoyu Subur Lestari (MSL) yang merupakan anak perusahaan dariTriputra Agro Persada Group. Pada field trip tersebut, diharapkan para peserta mampumenyerap bagaimana budidaya tanaman kelapasawit yang benar(Good Agriculture Practice).
Senior Estate Manager PT Muaratoyu Subur Lestari Wahyudi Kusbiantoro menjelaskan bahwa para petani diberikan sharing session mengenai teknik menanam kelapa sawit sesuai yang biasa dilakukan di PT MSL, tujuan sebenarnya adalah agar parapetani dapat meningkatkan taraf hidup dengan mendapatkan tanaman yang berumur panjang dengan hasil yang maksimal.
Penjelasan yang diberikan mencakup dari Tanaman Belum menghasilkan (TBM) sampaiTanaman Menghasilkan (TM). Wahyudi jugamenambahkanbahwa PT MSL juga akan terus melakukan pembinaan terhadap petani swadaya karena hal ini merupakan salahsatu sumbangsih perusahaan untuk turut serta dalam mendorong laju perekonomian warga sekitar agar dapat hidup lebih sejahtera.
Managing Director PT Triputra Agro Persada Group, Sutedjo Halim mengatakan bahwa industri kelapa sawit, baik itu yang dikelola negara maupun perkebunan rakyat atau petani mandiri mempunyai potensi yang sangat besar, namun persoalan yang terjadi yaitu tingka tproduktivitas kebun kelapasawit belum begitu maksimal.Padahal produk dan turunan dari kebun kelapa sawit merupakan komoditas yang mampu bersaing di dalam perekonomian dunia.
Semoga dengan pelatihan seperti ini bisa mendorong petani kelapa sawit rakyat agar bisa memaksimalkan potens idan produktivitas kebun kelapa sawit tiap hektarnya.Kemudian diharapkan juga masalah-masalah perkelapa sawitan bisa diatasi dan menjadi komoditas unggul.Selanjutnya, kegiatan ini diharapkan tetap berkesinambungan dan memberikan dampak yang positif.Semog apetani yang mengikuti kegiatan ini bisa menyerap pelajaran dengan baik serta memberikan dampak positif terhadap kinerja dan produktivitasnya. (humas8)