BERITAPENAJAM – Pedagang Mie Ayam dan Baso di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sedang mengalami keresahan dan menjerit akibat harga cabai meroket saat minyak goreng sedang langka.
Kondisi tersebut membuat Fery (34) pedagang Mie Ayam asal Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam harus bisa mengatur kebutuhan minyak goreng dan cabai untuk jualannya agar tetap untung.
Hingga saat ini Fery mengaku sulit memperoleh minyak goreng, padahal dalam satu hari ia menghabiskan sekitar 5 liter minyak goreng untuk berjualan. Meski harga minyak goreng masih normal ia mengaku sulit mendapatkan minyak goreng
“Harga masih normal, tapi saya susah dapet minyak goreng, kalau beli di retail modern atau syawalan kita harus antre,” ucap Fery, Selasa (8/3/2022).
Selain berjulan Mie Ayam dan Baso, ia juga menjual berbagai macam gorengan, sehingga setiap harinya harus menyediakan pasokan minyak goreng.
“Saya kan jual gorengan, harusnya punya jatah minyak goreng lebih,” harapnya.
Selain minyak goreng langka, ia mengungkapkan bahwa harga cabai sedang meroket, biasanya ia membeli cabai Rp 40 ribu perkilo. Namun harga cabai saat ini menjadi Rp 80 perkilogram.
“Sudah minyak goreng langka, sekarang harga cabai meroket,” ujar Fery.
Ia berharap kepada pemerintah daerah dan pusat agar dapat menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kami berharap harga cabai bisa turun dan minyak goreng tidak langka lagi,” harapnya.
Penulis : Dian MS