BERITAPENAJAM,- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin atau yang lebih dikenal dengan Mudyat-WIN akan menggelontorkan anggaran senilai Rp100 juta per RT setiap tahun, jika masyarakat Benuo Taka merestui langkahnya dalam kontestasi pilkada ini.
Diketahui, jumlah RT lebih dari 700, dengan total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp72,5 miliar, anggaran ini dinilai masih mampu dipenuhi mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten mencapai Rp3 triliun.
Mudyat menegaskan bahwa alokasi dana ini akan berbentuk program, bukan uang tunai, untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan. Program tersebut akan diusulkan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tingkat RT.
” Kemudian dibawa ke tingkat kelurahan atau desa, dan akhirnya ke kecamatan. Tujuannya adalah memastikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten”, ujarnya Senin (16/09/2024).
Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan persoalan sosial di tingkat RT. Dengan adanya alokasi dana ini, diharapkan tidak ada lagi RT yang merasa tertinggal dalam pembangunan.
Selain itu, program ini juga akan mencakup kenaikan kompensasi untuk RT, Linmas, dan guru ngaji.
” Besaran kenaikan akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, meyakinkan bahwa dengan peningkatan APBD, kenaikan kompensasi tersebut pasti dapat direalisasikan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa semua program direncanakan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Ia tidak ingin terjebak dalam program yang pada akhirnya merugikan keuangan daerah.
Sebagai contoh, Mudyat menyebutkan bahwa meskipun ia pernah berbicara tentang memberikan Rp1 miliar per desa, faktanya ada desa yang menerima hingga Rp4 miliar atau bahkan Rp8 miliar, hal ini menunjukkan bahwa ia selalu melakukan analisis mendalam sebelum meluncurkan program.
Mudyat juga menyinggung kondisi keuangan daerah di masa lalu, di mana PPU pernah berhutang Rp300 miliar. Ia menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik agar pemerintah dapat mensejahterakan masyarakat.
” Dengan penduduk hanya 200.000 jiwa dan APBD yang cukup besar, yakin bahwa PPU mampu mengelola keuangan daerah dengan baik dan mencapai tujuan pembangunan,” tambahnya. (May/Bp2)