Mudyat Noor: Pembangunan di IKN Jadi Bukti Keseriusan Presiden Memindahkan Ibu Kota Negara

by -103 Views

BERITAPENAJAM, – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak Minggu (11/8). Presiden dijadwalkan akan berada di ibu kota baru itu untuk beberapa hari ke depan. Dengan mulai berkantor di IKN itu menunjukkan salah satu komitmen Presiden terhadap pemindahan Ibu Kota Negara.

Calon Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor mengapresiasi langkah Presiden. Menurutnya upaya yang dilakukan Presiden mesti didukung oleh semua pihak. Terlebih warga PPU maupun Kaltim.

“Pak Presiden sudah menunjukkan keseriusannya dalam upaya memindahkan ibu kota negara,” katanya, Senin (12/8/2024).

Bentuk keseriusan itu yang sejatinya disambut baik oleh semua pihak. Artinya warga Kaltim dan khususnya PPU ikut memberikan dukungan.

Menurutnya, dengan segala infrastruktur yang telah tersedia, IKN sudah siap melaksanakan Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI. “Pembangunan di IKN sangat luar biasa. Memberikan dampak yang signifikan bagi Kecamatan Sepaku di PPU maupun secara keseluruhan di PPU sendiri,” ungkapnya.

Mantan anggota DPRD Kaltim itu menilai pemindahan ibu kota negara ke Kaltim dinilai jadi berkah bagi PPU. Bahkan bisa membuat perekonomian gerbang IKN itu maju pesat.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi atas ditetapkannya sebagian wilayah PPU menjadi lokasi IKN. Menurut saya ini berkah bagi PPU dan Kaltim. Seperti mendapat durian runtuh,” katanya.

Dengan adanya pemindahan ibu kota, IKN akan kedatangan orang-orang hebat dari berbagai daerah. Seperti dari segi kesehatan. Pemerintah pasti akan menempatkan tenaga medis terbaiknya untuk ibu kota negara baru itu. Modernisasi sektor kesehatan akan dilakukan di sana. Sudah tentu, PPU juga akan menjadikan itu sebagai pelajaran untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen kesehatan.
Begitu juga dari sisi tenaga kerja. Banyak warga PPU akan dan sudah menerima dampaknya. Mereka bisa bekerja di sana. Namun pemerintah juga akan tetap memberikan pendampingan agar kemampuan kerja sumber daya manusia (SDM) lokal memumpuni.

Sementara dari sisi infrastruktur. Keberadaan IKN akan membuat Kecamatan Sepaku, PPU, menjadi lebih modern. Infrastruktur di sana juga lebih baik. Sudah pasti itu berdampak ke PPU sebagai kabupaten induk.

“Saya sangat meyakini dari politik anggaran, PPU akan menerima dampaknya. Banyak anggaran dari pusat atau APBN yang akan digelontorkan ke PPU. Kabupaten ini akan maju pesat,” beber dia.

“Bagi saya, tidak ada alasan untuk tidak mendukung IKN. IKN adalah harga mati,” sambungnya.

Diketahui, Senin (12/8), Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Garuda, IKN. Sidang itu memiliki keistimewaan tersendiri karena merupakan yang pertama kali digelar di ibu kota baru Indonesia.

Sebelum memulai rapat, Wakil Presiden Ma’ruf Amin membacakan doa sebagai pembuka. Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi menyapa Wakil Presiden Ma’ruf, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto, serta seluruh jajaran menteri yang hadir.

Jokowi menyebut IKN sebagai “kanvas mengukir masa depan” yang menjadi simbol transformasi besar bagi Indonesia. Ia menekankan bahwa tidak banyak negara yang memiliki kesempatan untuk membangun ibu kota dari nol seperti yang dilakukan Indonesia di IKN.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa IKN dibangun dengan konsep forest city atau kota hutan, yang dikelilingi oleh banyak ruang hijau, berbeda dari kota beton atau kota kaca.
IKN juga dirancang sebagai smart city yang didukung teknologi canggih dan menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali.

“Pagi tadi kita merasakan betapa sejuk, dingin, dan segarnya udara di sini karena kualitas udara yang sangat baik dengan indeks kualitas udara hanya berada di angka 6, jauh di bawah batas maksimal 50,” tutup Jokowi. (May/Bp2)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.