BERITAPENAJAM – Ketersediaan minyak goreng dipasaran semakin langkah, pasalnya salah satu Ibu rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur pun beralih menggunakan margarin akibat kelangkaan minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir ini.
Banyak warga mengeluh akibat kelangkaan minyak goreng selama ini. Demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah mereka terpaksalah mengantre di beberapa swalayan dan retail modern.
Seperti yang terjadi disalah satu gerai Retail Modern di Kelurahan Nenang, pihak retail menyediakan sekitar 120 bungkus minyak goreng dengan berat 2 liter perbungkus.
Pada saat itu juga, minyak goreng tersebut langsung ludes dalam beberapa jam diborong warga setempat.
Salah satu warga yakni Asih mengaku, pada Senin (7/3) kemarin telah mengantri sejak pukul 9.00 pagi waktu setempat. Ia mendapatkan informasi ketersediaan stok minyak goreng melalui aplikasi WhatsApp Group.
“Kita ini ada masuk dalam grup (WhatsApp). Jadi kalau ada datang barangnya, kita langsung datang ke retail modern. kita ngelihat di grup saja,” ujar Asih, Selasa (8l3/2022).
Ia mengaku tidak akan mengantre di retail modern jika di minimarket atau swalayan menyediakan minyak goreng. Akibat kelaangkaan minyak goreng ia terpaksalah mengantre.
Ia mengungkapkan tidak ingin membeli minyak goreng di pasar tradisional. Sebab harga di pasar tradisional cukup mahal. Harga yang dibanderol minyak goreng kemasan ukuran 2 liter mencapai Rp 50 ribu.
“Bahkan ada yang Rp 55 ribu. Terpaksalah kita pakai margarin di rumah. Saya kan jualan, saya biasanya butuh minyak goreng dalam sehari 3 hingga 4 liter,” tandasnya. (yan).