BERITAPENAJAM.Net – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dr. Jensje Grace Makisurat menjelaskan terkait keluhan pasien mengenai sejumlah alat pendingin ruangan tidak berpungsi.
Kondisi tersebut membuat pasien dan keluarga pasien merasa kurang nyaman didalam ruang lantaran situasi ruangan cukup panas, meskipun pihak rumah sakit sudah menyiapkan kipas angin dibeberapa ruangan..
“Daya listrik yang kita punya itu hanya 150 Kilovolt Ampere (KVA), sementara kebutuhan listrik yang dibutuhkan mencapai 500 KVA, sehingga AC tidak berfungsi,” ungkap Grace, Senin, (21/8).
Dirinya menuturkan, untuk mengaktifkan seluruh fasilitas pendingin ruangan atau AC harus menggunakan alat bantu mesin genset karena daya listrik PLN tidak mencukupi kebutuhan RSUD PPU. Sementara jika menggunakan alat bantu mesin genset biaya bahan bakar solar yang harus ditanggung cukup besar.
“Biaya bahan bakar solar jika menggunakan genset itu cukup besar, pertahunnya mencapai hingga Rp2 miliyar,” tuturnya.
Grace mengakui bahwa dengan mengunakan kipas angin disejumlah ruangan menyalahi peraturan. Tetapi hal tersebut terpaksa dilakukan pihaknya karena daya listrik tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh ruangan. (Win/Ril)
