BERITAPENAJAM.NET, – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Andi Trasodiharto menyampaikan, bahwa Data Desa Presisi (DDP) itu memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa.
Desa presisi itu adalah lahan masyarakat, yang memiliki luas lahan tertentu yang dapat dikelola sebagai sumber daya alam potensial, khususnya yang ada di Desa Sidorejo yang saat ini memiliki 280,64 hektare (ha) lahan.
Dikatakannya, saat ini beberapa sektor lahan di desa tersebut masih belum diproses pengerjaan dikarenakan tidak adanya kolaborasi dengan pihak desa.
“Ketika nanti ada kunjungan kesana, saya ingin mereka bekerjasama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayakara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), serta Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan pihak desa lainnya,” terangnya, Kamis (16/05/24).
Dengan demikian, kebutuhan sektor petani akan terpenuhi dengan berbagai bantuan tambahan dari pemerintah desa terkait lahan desa presisi tersebut.
“Baik itu pupuk, bibit, obat-obatan, solar, mungkin juga alat olahnya, semua itu akan dilakukan secara bersamaan oleh pihak desa untuk pembiayaannya saya harap bisa di dikhawal oleh bumdes dari tanam hingga panen,” paparnya.
Selanjutnya, Ia meminta agar bumdes membeli bahan pangan pokok petani dengan pembelian tersebut maka masyarakat dianjurkan sistem bayar panen.
“Mereka nanti dibayar melalui selisih Balai Informasi Pertanian(BIP)nya, nantinya otomatis semua kebutuhan bahan pangan pokok petani tersedia, setelah panen hasilnya diambil bundes lalu dikemas” lanjutnya.
Lantaran, prinsip Distan PPU saat ini yaitu, petik, olah, kemas, jual, sehingga dapat memiliki nilai tersendiri yang lebih baik agar tidak menguntungkan bagi pihal lain.
“Kalau hanya petik jual saja nantinya bisa menguntungkan pihak pelaku lainnya,” pungkasnya
Ia berharap, segera diberikan percepatan pemutusan rantai-rantai tersebut agar petani dapat meraup keuntungan lebih besar.(Adv/Sam)