BERITAPENAJAM,- Bakal calon Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menghadiri diskusi publik yang diadakan oleh Festa Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Penajam Paser Utara (FKMKPPU) – Samarinda yang bertema “Peluang dan Tantangan Ibu Kota Nusantara, PPU Bisa Apa?”.
Mudyat Noor menyoroti tantangan yang dihadapi daerah yang sudah berusia 22 tahun ini.
PPU telah mengalami perkembangan pesat, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai lebih dari Rp1 trilliun pada saat itu.
Namun dikatakannya, bahwa perkembangan ini juga membawa tantangan tersendiri. Ketua Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan, fakta bahwa APBD saat ini mencapai Rp3,1 triliun, sementara pendapatan asli daerah tidak mencapai Rp200 milliar.
Dari akumulasi dana bagi hasil (DBH) masih menjadi tumpuan kebijakan fiskal turunan, sehingga membuat ketergantungan kepada daerah.
“Artinya ini pemerintah harus mempersiapkan jauh sebelumnya, mengingat DBH ini memiliki sumber daya alam yang terbatas,” ucapnya.
Sumber daya manusia merupakan hal yang paling fundamental dalam membangun suatu daerah, tutur Mudyat untuk meningkat kualitas pendidikan, kesehatan dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Ini juga merupakan bagian mengtasi kesenjangan yang akan muncul antara PPU dan IKN dalam segala sektor,” bebernya kepada media ini.
Mudyat Noor menegaskan bahwa seluruh element masyarakat harus berkolaborasi untuk meningkat mutu pendidikan anak muda PPU sehingga mampu mengenyam pendidikan pada level perguruan tinggi.
Dirinya juga merasa optimis bahwa Benuo Taka dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dengan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak. Ia mengajak masyarakat PPU untuk bersama-sama membangun PPU menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Kehadiran Mudyat Noor dalam diskusi publik ini menunjukkan komitmennya untuk terlibat dalam pembangunan PPU. Ia berharap dapat menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi PPU dan masyarakatnya. (May/Bp2)
