BERITAPENAJAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Pemerintah Daerah dan perwakilan Retail Modern di Ruang Rapat Lantai III, Gedung DPRD PPU. Kemarin, Senin (14/3/2022).
RDP dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD PPU Wakidi. Agenda tersebut dilaksanakan dalam rangka membahas pendistribusian minyak goreng di Kabupaten PPU khususnya di retail modern yang ada di wilayahnya ini.
Pasalnya, dalam beberapa waktu belakangan ini masyarakat berbondong-bondong untuk mengantre di seluruh gerai retail modern yang menyediakan minyak goreng hanya untuk mendapatkan sebungkus minyak goreng kemasan.
Stok minyak goreng pun langsung ludes dalam beberapa jam saja. Sementara di warung-warung kecil stok minyak goreng juga cukup langka.
Saat ditemui oleh wartawan Beritapenajam, Wakidi mengatakan bahwa dalam waktu sepekan kedepan ketersediaan minyak goreng di Kabupaten PPU sudah mulai terkendali.
Sebab, dirinya menuturkan jika melalui distribusi ritel minyak goreng, jumlah minyak yang disediakan mulai membaik.
“Semoga nanti bisa terdistribusi dengan baik,” ujar Wakidi. Selasa, (15/3/2022).
Namun, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungungkapkan kelangkaan minyak goreng disebabkan oleh oknum reseller online atau spekulan untuk dijual kembali melalui jasa online.
Bahkan, Wakidi menyebutkan oknum yang bermain tidak sedikit. Mereka bisa berlindah-pindah dari satu retail modern ke retail modern untuk memborong minyak goreng agar dapat dijual kembali.
“Jumlahnya ada banyak, mereka pindah dari satu ritel ke ritel lain, tidak terdeteksi, ada di banyak ritail modern,” tandas Wakidi (ADV).