BERITAPENAJAM, – Sampah rumah tangga kini bukan hanya masalah, tetapi juga peluang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) membawa harapan baru melalui program Bank Sampah.
Dengan memilah limbah anorganik seperti botol bekas, plastik, kardus, hingga logam, masyarakat dapat menukarkannya menjadi uang tunai atau tabungan masa depan.
Kepala DLH PPU, Safwana, menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendidik masyarakat untuk lebih peduli lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi langsung.
“Bank Sampah hadir bukan hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan, tapi juga membantu masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan dari sampah yang mereka kelola sendiri,” kata Safwana, Jumat (27/12/2024).
Hingga kini, DLH PPU telah membangun 190 unit Bank Sampah yang tersebar hingga tingkat Rukun Tetangga (RT), dengan 448 nasabah aktif dan melibatkan 13 perusahaan. Meski ada beberapa unit yang belum aktif, semangat untuk memperluas manfaat program ini terus digelorakan.
Menariknya, Bank Sampah menawarkan dua metode pembayaran yang fleksibel: tunai dan tabungan. Safwana menjelaskan, tabungan memberikan nilai lebih tinggi.
Sebagai contoh, harga tembaga bagi nasabah yang menabung mencapai Rp44 ribu per kilogram, dibandingkan Rp33 ribu per kilogram untuk pembayaran tunai.
“Setiap bulan, kami mengirimkan laporan hasil tabungan kepada nasabah. Tabungan ini bisa diambil kapan saja, jadi mereka punya pilihan yang menguntungkan,” jelasnya.
Program ini tidak hanya membantu mengatasi permasalahan sampah yang kerap menjadi momok, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Dengan memilah sampah, masyarakat bisa menikmati lingkungan yang bersih sekaligus mendapatkan tambahan penghasilan.
“Mari kita manfaatkan sampah menjadi berkah. Dengan memilah dan memanfaatkannya, kita tak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk keluarga kita,” pungkasnya. (Sam/Bp2)