BERITAPENAJAM.Net -Bagi sebagian orang, tidur setelah makan menjadi kebiasaan yang sulit dihindari dan menjadi kebiasanan yang umum dilakukan, hal ini biasanya sering terjadi kepada orang yang suka begadang karena saat terjaga pada malam hari dorongan untuk makan menjadi lebih kuat. Kebanyakan orang sering tidak memperhatikan mengenai bahaya tidur selepas makan, padahal ada banyak penyakit yang bisa diakibatkan oleh kebiasaan buruk ini, apa sajakah itu? Mari simak 5 bahaya tidur setelah makan bagi kesehatan:
1. Susah tidur.
Masalah susah tidur sering dialami oleh banyak orang di Indonesia, ada banyak faktor yang menyebabkan insomnia atau susah tidur ini dan yang paling sering adalah stres, selain stres ternyata makan sebelum tidur juga dapat menjadi penyebabnya, terlebih jika makanan yang anda konsumsi banyak mengandung kafein seperti kopi, teh dan minuman bersoda. Untuk itu sebaiknya anda memberi jarak antara waktu makan dan tidur, setidaknya harus ada rentan waktu sekitar 2 jam setelah makan. Meskipun tidur setelah makan dapat memicu insomnia membiarkan perut anda kosong saat menjelang tidur juga bukan ide yang bagus karena itu akan memberikan masalah yang sama, jadi sebaiknya isi perut anda sebelum tidur tapi tidak dalam waktu yang berdekatan.
2. Memicu maag.
Rasa perih pada lambung bisa terjadi ketika asam lambung dalam perut naik kembali ke kerongkongan setelah makan, menyebabkan sensasi ketat atau rasa terbakar di dada, Hal ini bisa disebabkan karena berbaring setelah makan. Untuk menghindarinya, Dr Timothy Morgenthaler, spesialis tidur dengan Mayo.Clinic.com, menganjurkan untuk mengurangi makanan pedas dan berlemak dan seperti saus tomat, jus jeruk atau makanan yang digoreng.
3. Komplikasi asma. Jika anda memiliki penyakit asma sebaiknya jangan sekali-kali tidur setelah makan karena itu dapat memperparah asma anda. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology pada tahun 2004 lalu mengungkap bahwa penderita asma yang makan sebelum tidur mengalami komplikasi lebih sering pada asma mereka seperti batuk, mengi dan sesak napas, dibandingkan mereka yang tidak melakukan tidur setelah makan. Dari hasil studi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan tidur setelah makan bisa berdampak buruk bagi penderita asma.
4.Memperbesar resiko stroke.
Penelitian yang melibatkan 500 orang sehat, 250 orang yang mengalami stroke dan 250 dengan sindrom koroner akut menunjukkan bahawa makan selepas tidur dapat menjadi penyebab stroke dan memperburuk penderita stroke. Dari hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa orang yang memiliki waktu 60 sampai 70 menit tidur setelah makan malam memiliki resiko 66% lebih kecil mengalami stroke. Sedangkan orang yang menunggu 70 menit sampai dua jam tidur setelah makan memiliki resiko 76% lebih rendah mengalami stroke.
5. Kegemukan.
Berbicara mengenai naiknya berat badan yang diakibatkan tidur selepas makan sebenarnya itu lebih disebabkan apa yang anda makan dan mengapa anda memakannya. Menurut BIDMC, kebanyakan orang lebih sering makan di malam hari ketika seseorang mengalami bosan, lelah atau stres daripada benar-benar lapar, sehingga seseorang sering membuat pilihan makanan yang buruk. Meskipun demikian, tidur selepas makan juga dapat mengganggu proses pencernaan sehingga orang yang melakukannya lebih mungkin mengalami obesitas.
6. Pencernan yang buruk.
Tidur setelah makan selain dapat memicu penyakit stroke ternyata juga dapat memperburuk pencernaan. Langsung tidur setelah makan dapat membuat pencernaan terganggu sehingga perut menjadi kembung karena makanan tidak dapat dicerna dengan sempurna. Selain itu dalam jangka waktu lama masalah infeksi usus juga mengintai orang yang tidur selepas makan
7. Sembelit.
Sulit BAB adalah masalah paling umum saat seseorang tidur setelah makan, hal ini terjadi karena makanan tidak bisa dicerna dengan baik sehingga sampah dalam perut menjadi sulit dikeluarkan akibatnya pengeluaran racun dari dalam tubuh pun tidak bisa maksimal sehingga memungkinkan penyakit hinggap di tubuh.
Sumber: manfaatcaramengatasi.com
