Yusran : Terpilih Atau Tidak Jadi Gubernur, Jalan Sotek-Bongan Harus Terwujud

by -135 Views

BERITAPENAJAM.Net – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar mengatakan bahwa terpilih atau tidak menjadi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dirinya tetap akan memperjuangkan pembangunan jalan penghubung Kelurahan Sotek- Bongan- Kutai Barat hingga akhir masa jabatannya sebagai Bupati PPU 2018 mendatang.

“Jadi atau tidak jadi Gubernur Kaltim, pembangunan jalan Sotek-Bongan harus terwujud. Karena ini merupakan sarana penghubung lintas Kaltim  terpenting yang harus terlaksana demi kepentingan seluruh masyarakat Kaltim, “kata Yusran Aspar, Selasa, (8/8) belum lama ini.

Yusran Aspar mengatakan, selama ini jika masyarakat PPU ataupun Balikpapan ingin melakukan perjalanan menuju Kabupaten Kutai Barat dan wilayah sekitarnya melalui jalur darat harus menempuh perjalanan selama 8-9 jam, melalui Samarida, Kutai Karta Negara dan sebagainya.

Padahal kata dia, jika sarana penghubung lintas Kaltim ini baik, diperkirakan perjalanan PPU-Kutai Barat melalui Sotek-Bongan hanya membutuhkan waktu perjalanan selama 1-2 jam perjalanan. Oleh karena itu lanjutnya, dirinya merasa prihatin dengan kodisi tersebut. Dengan tekat dan perjuangan yang besar, ia terus akan memperjuangan pembangunan jalan penghubung itu.

“Sejak awal menjadi Bupati PPU 2003 lalu, pembangunan jalan Sotek-Bongan ini telah kami usulkan kepada Gubernur. Namun hingga kini pelaksanaannya tidak ada sama sekali dari Pemprov Kaltim. Padahal jika semua ini telah terlaksana akan menjadi fasilitas penghubung terbaik bagi masyarakat. Mereka dari Kutai Barat langsung terkoneksi melalui jalur Bongan-Sotek, kemudian terkoneksi dengan Jembatan Tol Teluk Balikpapan nantinya yang tersambung langsung menuju Bandara Internasional Sepinggan,” bebernya.

Lebih jauh Ia menambahkan, Provinsi Kaltim adalah provinsi kaya di Indonesia. Namun kata dia, pembangunan insfrastruktur jalan menjadi persoalan utama diseluruh wilayahnya. Ia mengaku, jika dirinya memperoleh kepercayaan dari seluruh masyarakat di Kaltim untuk menjadi Gubernur, yang menjadi prioritas utama pembangunan baginya adalah insfrastruktur jalan diseluruh wilayah Kaltim.

Menurutnya kondisi daerah di  Kaltim saat ini, bisa dibilang telah menerima ketidakadilan selama puluhan tahun dari pemerintah pusat, lantaran Sumber Daya Alam (SDA) hampir seluruhnya tereksploitasi. Provinsi Kaltim merupakan penyumbang terbesar bagi pemerintah pusat, namun kondisi pembangunan insfrastruktur jalan di seluruh penjuru Kaltim dapat dikatakan belum memenuhi harapan, berbanding jauh dengan pembangunan insfrastruktur jalan di daerah-daerah pulau Jawa.

“Dengan kekayaan yang dimiliki Kaltim saat ini, berbanding terbalik dengan keadaan daerah kita saat ini. Kondisi jalan lintas Kaltim sebagian mengalami persoalan, berbanding jauh dengan jalan-jalan di pulau Jawa sana,” ungkapnya.

Kata dia, luar Jawa tidak memperoleh perhatian yang proporsional dari pemerintah pusat, contohnya ya Kaltim. Padahal, jika dilihat secara teritorial luas Jawa hanya 5 persen dari luas seluruh Indonesia, tetapi 70 persen anggaran negara tersedot habis untuk Pulau Jawa.

“Suatu contoh kecil saja, jika setiap tahun Kaltim menyetor ke kas negara dari hasil migas sebesar Rp180 trilliun dan yang kembali ke Kaltim hanya antara Rp5-7 trilliun, maka bukankah ini sebuah penghisapan sumber daya alam ke Kaltim oleh pemerintah pusat?” kata Yusran.

Dengan kondisi seperti ini, Yusran mengatakan sangat prihatin dan merasa perlu adanya suatu perubahan.

“Kami selalu memikirkan pembangunan untuk masa depan anak-anak kita. Jujur saja, bila seluruh SDA ini telah tiada, apa yang akan digunakan untuk membiayai seluruh pembangunan di Daerah? Misalkan pembangunan jalan, sekolah, rumah sakit, fasilitas air bersih dan sebagainya, yang semua itu memang harus dipersiapkan sejak saat ini untuk anak-anak kita mendatang memasuki tahun 2020,” kata dia. (Humas6/Ril)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.