BERITAPENAJAM, – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedi, menyoroti permasalahan banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Babulu Darat. Menurutnya, banjir tidak hanya disebabkan oleh kondisi alam, tetapi juga akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
“Banjir sering terjadi karena saluran air tersumbat oleh sampah. Sebenarnya pemerintah sudah berupaya membangun dan menormalisasi saluran pembuangan, tapi hasilnya kurang maksimal. Kadang-kadang saluran tidak terhubung dengan baik, sehingga aliran air tetap terganggu,” kata Jhon Kenedi, Selasa, (19/11/2024).
Ia menyebutkan, Kecamatan Babulu yang beberapa waktu lalu dilanda banjir sebenarnya memiliki irigasi yang cukup memadai. Namun, perawatan saluran tersebut kurang diperhatikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
“Saya lihat langsung ke Babulu, irigasinya sudah bagus, tetapi dipenuhi rumput dan sampah. Kalau dibiarkan seperti ini, aliran air akan terhambat, dan banjir akan terus terjadi. Seharusnya masyarakat setempat ikut menjaga dan membersihkan lingkungan, tidak hanya mengandalkan pemerintah,” tegas Jhon.
Ia mengimbau masyarakat untuk bergotong royong membersihkan saluran irigasi secara rutin, misalnya sekali seminggu. Menurutnya, partisipasi masyarakat sangat penting agar infrastruktur yang sudah dibangun dapat berfungsi secara optimal.
“Kalau semuanya diserahkan kepada pemerintah, tentu sulit karena banyak hal lain yang juga harus dibangun dan diperhatikan. Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” tambahnya.
Jhon Kenedi berharap, melalui gotong royong yang konsisten, saluran irigasi di Babulu dapat kembali normal dan risiko banjir dapat diminimalkan. “Kita semua harus saling menjaga. Kalau lingkungan bersih, aliran air lancar, banjir bisa dihindari,” pungkasnya. (Sam/Bp2/Adv)