PPU Gelar Festival Mangrove di Kampung Baru

by -229 Views
Pertama di Kaltim, Inspirasi Bagi Semua

BERITAPENAJAM.Net- Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU),  akan menggelar Festival Mangrove selama empat hari pada 13-16 April 2017 di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam. Perihal ini seperti dikatakan Kepala Bagian Humas Sekretariat PPU Darmawan di ruang kerjanya, Selasa, (11/4).

“Festival Mangrove itu sebagai tanda dimulainya gerakan kolektif pemeliharaan tanaman bakau di wilayah Kabupaten PPU. Festival ini juga merupakan festival pertama kali dilaksanakan di PPU bahkan Kaltim,” kata Darmawan.

Selain menggelar festival, Pemerintah Kabupaten PPU juga akan melakukan kegiatan sosial berupa penanaman 1.000 pohon bakau atau mangrove. Dalam kegiatan ini juga kata dia, sekaligus akan digelar sosialisasi terkait tata cara pengolahan mangrove untuk dijadikan makanan dan kerajinan.

“Kegiatan itu akan langsung dihadiri kepala daerah serta LSM pencinta mangrove dari Yogyakarta. Festival itu tidak hanya bersifat seremonial, tapi juga banyak kegiatan edukasi untuk masyarakat khususnya di wilayah pesisir,” kata Darmawan.

Lebih jauh kata dia, mangrove merupakan tumbuhan alam yang sangat penting bagi kelestarian lingkungan khususnya diwilayah pesisir. Selain diketahui  tumbuhan mangrove bermanfaat sebagai benteng dari terjadinya abrasi pantai, hutan mangrove juga merupakan rumah bagi banyak biota-biota laut berkembang biak disana.

Disamping itu lanjutnya, keberadaan mangrove juga sangat bernilai positif bagi kehidupan manusia, karena mampu menjadi sumber peningkatan perekonomian bagi masyarakat, tentunya jika dikelola sesuai metode yang ada. Karena sesungguhnya, apabila masyarakat tahu bahwa mangrove bisa diola menjadi berbagai varian produk makanan, minuman, kosmetik, sabu. Bahkan kulit buah mangrove dapat digunakan sebagai pewarna batik tulis yang berkualitas tinggi.

“Jika ini dapat dilakukan dengan baik tentunya kedepan akan memberikan nilai ples bagi peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten PPU. Muncunya industri-industri rumahan yang bergerak didalam produksi makanan, minuman, kosmetik, sabun dan sebagainya yang merupakan hasil dari pengembangan tumbuhan mangrove, “bebernya.

Darmawan menyatakan pengembangan hutan bakau diharapkan juga  dapat menghadirkan sebuah ekowisata mangrove sebagai ikon wisata di Kabupaten PPU. Dia berharap seluruh elemen masyarakat di wilayah PPU hadir dan meramaikan kegiatan Festival Mangrove tersebut, karena kegiatan Festival Mangrove yang akan segera digelar itu, memiliki banyak manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat.

“Setelah terlaksananya kegiatan ini diharapkan tidak berhenti sampai disitu, tetapi adanya gerakan menanam mangrove yang timbul dari seluru elemen masyarakat, baik pemerintah, tokoh masyarakat, pelajar, bahkan perusahaan, Bank dan sebagainya yang mampu membuat gerakan lain agar kepedulian kita terhadap perbaikan ekosistem khususnya mangrove menjadi sebuah tanggung jawap bersama, ” tuturnya. (Humas6)

.

 

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.