Petani Berharap Ada Solusi Terbaik Untuk Irigasi Pertanian di PPU

by -307 Views

BERITAPENAJAM.Net – Tahun 2017 dapat dikatakan tahun yang penuh berkah bagi seluruh petani di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Betapa tidak, pada tahun-tahun sebelumnya sebagian besar petani hanya mempu melakukan tanam padi sekali setahun dan kali ini mereka mampu melakukan penanaman hingga tiga kali dalam satu tahun.

“Ini merupakan berkah yang patut kita syukuri. Karena biasa kami hanya bisa melakukan penanaman sekali dalam setahun, tetapi untuk 2017 ini bisa tanam hingga tiga kali dalamm setahun, alhamdulillah kami bersyukur sekali,“ ungkap Suyitno petani Desa Gunung Mulia, kecamatan Babulu, Minggu, (3/9) kemarin.

Selama ini kata Suyitno, petani di kecamatan Babulu sebagian besar masih mengandalkan irigasi persawahan mereka dengan sistem tadah hujan, sehingga setahun biasanya petani disana hanya sekali tanam. Namun untuk 2017 ini, curah hujan sejak awal hingga akhir tahun 2017 ini masih cukup tinggi sehingga petani mampu melakukan penanaman hingga tiga kali.

“Sebagian besar petani disini saat ini telah memasuki tanam ketiga dalam tahun ini. Bahkan karena banyaknya petani yang melakukan panen, para petani di kecamatan Babulu ini kekurangan tenaga kerja untuk melakukan panen padi mereka sehingga masih mendatangkan tenaga kerja asal luar PPU untuk dipekerjakan,” jelas Suyitno.

Ia mengatakan hingga saat ini yang menjadi persoalan utama bagi petani di kecamatan Babulu adalah irigasi. Jika terjadi musim kemarau yang cukup panjang, maka sebagian besar petani tidak dapat melakukan penanaman padi.

Dirinya berharap solusi terbaik dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi kaltim untuk irigasi pertanian di kecamatan Babulu segera terwujud. Menurutnya, walaupun pembangunan itu harus dikerjakan dalam jangka waktu yang cukup panjang, jika itu telah pasti tentu tidak menjadi persoalan.

“Irigasi yang dilakukan melalui pipanisasi pertanian di kecamatan Babulu selama ini dirasa juga masih kurang efektif bagi pertanian. Kami berharap pembangunan bendungan Telake yang merupakan gagasan Bupati PPU dapat terwujud. Walaupun pembangunannya dilakukan dalam waktu 10-15 tahun kedepan, tidak menjadi persoalan asal segera dimulai untuk anak cucu kami nanti,” ungkapnya.

Sementara itu petani lainnya, Dahlan asal Desa Sumber Sari Babulu Darat mengatakan sesungguhnya petani di kecamatan Babulu walaupun tidak melalui pembelajaran, sebagian besar telah mengerti tentang bertanam yang baik. Hanya saja lanjutnya, persoalan air hingga saat ini masih menjadi masalah utama bagi petani di kecamatan Babulu.

“Ya kami bersyukur tahun ini curah hujan di PPU cukup tinggi, sehingga petani dapat melakukan tanam hingga tiga kali setahun. Kita bersyukur sekali, namun kami berharap ada solusi terbaik dari pemerintah untuk irigasi pertanian kita, khususnya jika musim kemarau sedang berlangsung,” ungkapnya.

Dalam bincang-bincang ini, Dahlan mengatakan dirinya mengelola atau memiliki lahan padi seluas 5 haktare. Pada tahun 2017 ini setiap hektare sawah miliknya mampu menghasilkan 80 karung gabah kering dengan estimasi setiap karung berisi 50 kilogram gabah kering dengan harga Rp. 3500 rupiah/kilogram.(Humas6/Ril)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.