Pemkab PPU Telah Menggelar Halal Bi Halal

by -127 Views

BERITAPENAJAM.Net– Pemerintah kabupaten Penajam Paser Utara (PPU),  dan unsur forum koordinasi pimpinan daerah senin (17/07)  menggelar Halal Bi halal, kegiatan yang dipusatkan di Aula Masjid Agung Al Ikhlas PPU tidak hanya dipadati oleh pegawai di lingkungan Pemkab PPU, namun berbagai lapisan masyarakat ikut menghadiri.

“Bahwa kehidupan ini sangat indah seperti bunga mawar namun yang indah tetapi juga ada durinya, sesuai dengan tema halal bi halal dengan silatuhrahim kita tingkatkan ukhuwah islamiyah dan kesadaran serta tanggung jawab kehidupan masa depan,” ungkap Bupati PPU Yusran Aspar dalam sambutannya.

Yusran menjelaskan bahwa kehidupan dimasa depan ini bisa di dunia dan bisa juga dikahirat namun saya ingin menyampaikan untuk di dunia saja. Dengan silatuhrahim tumbuh kesadaran, tumbuh rasa kasih sayang tumbuh rasa tanggung jawab bahwa kehidupan anak cucu kita di masa depan sangat tergantung dengan kita saat ini.

“Pemerintahan dan pembangunan saat ini sebagian besar ditopang dari Sumber Daya Alam (SDA) dan  kondisi keuangan daerah yang sedang slowdown. Ini terkait dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat yang menurun, padahal kebutuhan anggaran untuk pembangunan kian meningkat,” tutur Yusran.

“Ini sangat dilematis. Perlu kearifan untuk memanfaatkan pembiayaan yang semakin kecil ini, untuk mempersiapkan masa depan anak cucu kita. Bayangkan kalau 20 tahun yang akan datang, kita tidak siapkan. Maka, dari sekarang, kita harus cerdas mencari solusi. Kekayaan alam  bisa habis. Tak ada cara lain, sektor nonmigas yang perlu kita genjot. Sedangkan potensi SDA harus dikelola dengan arif dan bijaksana,” tegasnya

“Mari kita pecahkan persoalan ini dengan bekerja keras, bekerja dengan cerdas dan bekerja dengan ikhlas mudahan Allah memberikan berkah buat kita,” ingat Yusran.

Dalam acara halal bihalal ini Pemkab PPU menghadirkan ustadjah kondang Hj. Tan Mei Hwa yang biasa di sapa BU Nyai dari Surabaya Jawa timur,  dalam ceramahnya Bu Nyai mengigatkan bahwa harus ada perubahan setelah menjalankan Puasa Ramadhan bahwa jasmani kita ini harus bisa tunduk kepada rohani kita tidak semua keinginan harus dipenuhi atau jangan terus memenuhi hawa nafsu saja.

Selanjutnya kita bisa melihat sifat ulat bahwa sifat ulat bagi manusia pada umumnya adalah menjijikkan sama halnya manusia ada pula sifat itu yaitu sifat sombong dan takabur, sifat yang demikian akan merusak tatanan ukhuwah, jika kita bisa menghilangkan itu kita harus mau berusaha dengan mencontoh ulat mau menjadi kepompong dengan usaha yang keras sama halnya berpuasa insyah allah kita akan menjadi kupu-kupu yang cantik.

“Untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah kita harus saling menghormati dengan kerendahan hati, memanusiakan manusia, perbedaan diciptakan untuk saling mengenal dan bekerjasama bukan sebaliknya seperti Iri dengki sifat ini juga bisa menghilang ukhuwah islamiyah.

Mau memikirkan orang lain peka rohaninya dan ukhuwah islamiyah yang tertinggi adalah mau mengulurkan bantuan kepada sesama peduli degan kondisi sekitar inilah ukhuwah islamiyah,” jelanya. (Humas/nit)

 

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.