BERITAPENAJAM,- Dalam upaya mewujudkan generasi emas yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) terus berupaya meningkatkan kualitas hidup anak. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan menggelar pelatihan konversi hak anak.
Pelatihan yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kebijakan pemerintah daerah dengan standar nasional dalam pemenuhan hak anak.
Kepala Dinas DP3AP2KB PPU, Chairur Rozikin, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjadikan PPU sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori madya.
“Kami ingin memastikan bahwa semua pihak, terutama OPD, memahami pentingnya peran mereka dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak. Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan koordinasi antar OPD dalam memenuhi hak-hak anak,” ujar Chairur, Senin (05/11/2024)
Dalam perjalanan menuju KLA Mediah, PPU masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak anak, serta keterbatasan sumber daya. Namun, pemerintah daerah telah menyusun berbagai strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Salah satu solusi yang kami lakukan adalah dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam program-program yang berkaitan dengan perlindungan anak. Selain itu, kami juga terus berupaya meningkatkan anggaran untuk program-program yang mendukung pemenuhan hak anak,” tambah Chairur.
Pelatihan konversi hak anak yang digelar oleh DP3AP2KB PPU tidak hanya berfokus pada aspek legal dan kebijakan, tetapi juga pada praktik-praktik di lapangan. Peserta pelatihan diberikan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai aspek hak anak, mulai dari hak untuk hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di PPU memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, pemenuhan hak anak harus dilakukan secara komprehensif, melibatkan semua sektor,” tegas Chairur.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai pihak, PPU optimistis dapat meraih predikat KLA Mediah dalam waktu dekat. Predikat ini tidak hanya akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat PPU, tetapi juga akan menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah serius dalam mewujudkan kesejahteraan anak.
“Kami berharap melalui upaya bersama, PPU dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak. Anak-anak adalah aset bangsa, dan investasi pada anak-anak adalah investasi untuk masa depan,” pungkas Chairur. (May/Bp2)