BERITAPENAJAM, – Sebuah proyek yang telah digagas sejak 2003 silam, kini kembali menjadi pembahasan hangat. Proyek tersebut ialah pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang merupakan penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke Kota Balikpapan telah lama dirancang oleh Pemerintah Kabupaten PPU, Pemerintah Kota Balikpapan, Pemeritah Provinsi Kalimantan Timur dan PT Waskita Karya.
Diketahui, rencana pembangunan megaproyek ini telah melalui tahapan kajian dan seluruh kelengkapan administrasi telah terpenuhi. Bahkan, telah diproses lelang investasi di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Republik Indonesia (PUPR RI). Tetapi, proses lelang dihentikan di tengah jalan pada 2019 lalu.
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa proyek tersebut tetap akan menjadi prioritas. Pasalnya, perencanaan proyek itu sudah berjalan sebelum ada penetapan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota baru.
“Saya kira inilah saatnya, jembatan tol Teluk Balikpapan akan menjadi prioritas, kalau ini sudah dibangun PPU bisa kita bayangkan kedepannya jauh menjadi lebih lagi dan tidak sekedar sebagai penyangga IKN tetapi mitra strategis pembangunan dan pengembangan IKN,” kata Basuki dalam wawancaranya, Jumat, (16/08/2024).
Tol yang panjangnya sekitar 7,35 Kilometer (Km) itu, memiliki nilai investasi sekitar Rp 15,53 triliun merupakan sebuah proyek prakarsa atas badan usaha dengan Hak Menyamakan Penawaran pada PT Tol Teluk Balikpapan.
Pembangunan tersebut harus dilanjutkan, mengingat konektivitas berupa jembatan merupakan ciri khas wilayah pesisir. Jembatan ini bukan hanya sebagai alat transportasi, melainkan sebagai jalan bagi pertumbuhan wilayah.
“Itu desainnya akan kami review kembali soalnya pembangunan itu kurang lebih sudah sekitar 10 tahun yang lalu pada saat saya pertama kali dilantik menjadi menteri PUPR,” tutupnya. (Sam/Bp2/ADV)