Memasyarakatkan Pangan Alternatif di PPU

by -158 Views

Pemda Minta Sajikan Menu Alternatif Dalam Setiap Kegiatan

BERITAPENAJAM.Net-  Dalam rangka mendorong dan meningkatkan konsumsi pangan alternatif penganti beras dan terigu berupa singkong, ubi, jagung, jalai dan lain-lain, Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar, mengajak kepada seluruh pejabat yang ada di wilayah PPU dan seluruh masyarakat untuk dapat menyediakan menu pangan alternatif dimaksud dalam setiap kegiatan seperti pertemuan, rapat kerja, pelatihan dan sebagainya.

 Perihal ini juga berdasarkan intruksi Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak melalui surat edaran yang disampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten PPU nomor 521/1396/EK perihal, memasyarakatkan pangan alternatif di Kaltim. Surat Gubernur tertanggal 29 maret 2017 tersebut ditujukan kepada seluruh Bupati, Walikota, Dinas, Kantor, Pimpinan persatuan Hotel dan Restoran yang ada diwilayah Kaltim termasuk di Kabupaten PPU.

Sehubungan dengan perihal dimaksud tersebut  kata Tohar, salah satunya pemerintah daerah mendorong agar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten PPU untuk mengadakan lomba-lomba dengan menu pangan alternatif dimaksud, sehingga pangan alternatif tersebut dapat diterima oleh seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten PPU.

“Gubernur berharap, melalui upaya-upaya tersebut diatas, diharapkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat khususnya di Provinsi Kaltim termasuk di Kabupaten PPU untuk mengonsumsi pangan alternatif  berbasis sumber daya lokal,” kata Tohar.

Sementara itu saat dihubungi terpisah Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Surito mengatakan bahwa Kabupaten PPU memiliki sumber pangan non beras seperti singkong, ubi, jagung, jalai, yang cukup besar, namun hal itu belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat daerah secara maksimal.

“Oleh karena itu, melalui intruksi pemerintah daerah ini, masyarakat didorong untuk tidak selalu mengkonsumsi beras (nasi), tetapi juga mengkonsumsi sumber makanan yang lain seperti singkong, ubi, jagung, jalai dalam kegiatan-kegiatan seperti rapat kerja, pelatihan dan sebagainya,” kata Surito.

Saat ini khususnya di Kabupaten PPU, lanjut dia, banyak masyarakat berkebun singkong, ubi, jagung dimaksud dan keberadaanya tersebut bisa menjadi pilihan kepada masyarakat untuk tidak sekedar makan nasi, tetapi juga mengkomsumsi makanan nonberas, sehingga diharapkan tekanan terhadap kebutuhan beras bisa menurun.

“Dengan melaksanakan revolusi pangan alternatif, diharapkan kebutuhan beras bisa turun, sementara kebutuhan pangan lain semakin meningkat, sehingga bukan saja baik bagi kesehatan, tetapi juga menguntungkan dari sisi lapangan usaha maupun lapangan pekerjaan, karena meningkatnya kebutuhan-kebutuhan nonberas lainnya,” tuturnya. (Humas6/Nit)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.