Luapan Banjir di Desa Bukit Subur PPU, Berserakan Sampah Kayu di Jembatan

by -113 Views

 

BERITAPENAJAM.Net.- Intensitas curah hujan di bulan Februari menurut BMKG (Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika) memang cukup tinggi hingga awal maret ini, yang menggenangi beberapa desa di Kecamatan Penajam,  kemaren Selasa, (18/02/2020).

Menurut pantauan petugas gabungan di lapangan, terlihat hamparan sampah kayu reject yang berada diareal sungai yang tersangkut dijembatan di Desa Bukit Subur, penyebab tersebut dikarenakan adanya pasang surut air laut pada waktu tersebut sehingga mengakibatkan banjir dan diperparah lagi intensitas hujan yang cukup tinggi.

Tim beritapenajam langsung mengkonfirmasi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila pada Rabu, (19/02/2020) sekitar pukul 11:30 WITA

Dirinya mengatakan bersamaan adanya aktifitas land clearing perusahaan didaerah konsesi di wilayah tersebut biasanya ada material reject yang membawa arus hingga kesungai sehingga terjadi penyumbatan pada laju arus air.

” Material material reject yang terbawa denga arus air, sehingga terjadi penghambatan laju arus air,” ujar Nurlaila didepan awak media.

Disamping itu pihaknya juga perlu melakukan pembersihan normalisasi di sungai itu, ia mengakui masih memiliki kekurangan penanganan pasca kejadian pada tahun 2018 di bulan maret.

” Belum dilakukan maksimal penanganan pasca banjir untuk meminimalisir penyebab kontribusi seperti melakukan normalisasi, pembersihan sungai dan duduk bersama pihak – pihak terkait, terutama pihak perusahaan yang berada diwilayah konsesi itu,” terangnya.

Dirinya juga menambahkan akan berkoordinasi dengan Dinas Ketenaga Kerjaan terkait aktifitas land clearing perusahaan yang ada di wilayah tersebut.

Sementara itu, ex-officeo Kepala BPBD PPU yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Tohar menyampaikan perlu adanya identifikasi terlebih dahulu terkait sampah kayu yang berserakan disepanjang sungai Desa Bukit Subur, penyebab sementara terjadinya banjir adalah selain adanya pendangkalan pada badan sungai juga intensitas curah hujan yang cukup lama serta banyaknya sampah kayu berserakan.

“Milihat dari visualnya kebanyakan sampah kayu, itu yang perlu diidentifikasi contributor sampah kayu itu apakah hasil land clearing corporate atau aktifitas penebangan dari masyarakat,” beber Sekda PPU.

Berdasarkan laporan dari di lapangan yang ia dapatkan dari satuan petugas gabungan BPBD, memang banyak sampah kayu yang berserakan diareal sungai sehingga menyumbat aliran sungai.

“Saya Berharap setelah adanya kegiatan disana, dan itu bisa diidentifikasi sampah kayunya,” pungkas ex – officeo Kepala BPBD PPU Tohar.

 

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.