BERITAPENAJAM, – Upaya menurunkan angka stunting di Kelurahan Penajam menghadapi tantangan serius, salah satunya rendahnya antusiasme warga dalam memanfaatkan layanan Posyandu. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat para kader Posyandu yang terus berinovasi dengan melakukan jemput bola.
Sekretaris Koordinator Posyandu Kelurahan Penajam, Fatmawati, menyebutkan bahwa partisipasi warga dalam memantau kesehatan anak dan ibu hamil masih minim. Hal ini mendorong Posyandu untuk proaktif menjangkau masyarakat secara langsung.
“Dari 50 anak yang harusnya datang ke posyandu, sering kali hanya 40 yang hadir. Sisanya, kami datangi langsung ke rumah-rumah untuk melakukan pemeriksaan,” ungkap Fatmawati, Kamis (05/12/2024).
Strategi ini menjadi langkah penting untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap terpantau, meski ada kendala dalam kehadiran warga. “Bahkan, ada orang tua yang hanya datang sekali atau tiga kali dalam setahun. Kami tidak bisa menunggu, sehingga jemput bola adalah solusi kami,” tambahnya.
Posyandu Kelurahan Penajam juga mengintensifkan program Deteksi Dini dan Surveilans (D per S) untuk memastikan anak-anak yang membutuhkan intervensi dapat ditangani sejak dini. Selain itu, distribusi makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak kurang gizi menjadi salah satu upaya konkret yang sudah dilakukan.
“Dari data terbaru, kami menangani 62 anak stunting yang kategori berat badan kurang, ditambah lima ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus. Upaya ini terus kami lakukan demi kesehatan generasi mendatang,” ujar Fatmawati.
Ia berharap warga dapat lebih aktif dan peduli terhadap kesehatan keluarga mereka. “Kami siap memberikan layanan maksimal, tapi kami juga butuh dukungan warga. Dengan sinergi, kami yakin angka stunting bisa ditekan,” pungkasnya.
Dengan komitmen kuat dan pendekatan inovatif, Posyandu Kelurahan Penajam membuktikan bahwa keterbatasan partisipasi warga bukanlah halangan untuk menciptakan perubahan positif. (Sam/Bp2)