BERITAPENAJAM.Net.- Harga gula pasir disejumlah pusat perbelanjaan baik itu dipasar tradisional maupun pasar swalayan melonjak naik, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Usaha Kecil Menengah (UKM) Erwansyah mengatakan, gula pasir hingga saat ini dijual seharga Rp 17 ribu-Rp 19 ribu per kilogram. Terjadi kenaikan dari harga semula yakni Rp 12 ribu per kilogram.
Namun, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) PPU memastikan stock sejumlah komoditas tersebut seperti persediaan gula dan komoditas lainya masih ada sedangkan komoditas lainya tidak mengalami kenaikan.
” Kalau stock gula aman kami, hanya saja harganya naik saat ini,” tutur Erwansyah Senin, (16/03)
Kenaikan barang komoditas itu tidak hanya di PPU saja, melainkan diberbagai kabupaten dan wilayah lainnya.
Menurut Kabid Disperindagkop UKM, kenaikan harga ini disebabkan sedikit banyaknya dipengaruhi virus Corona atau Covid-19, sehingga terhambatnya proses impor ke negera China, dan diperparah lagi produsen gula pasir di Jawa mengalami penurunan produksi yang diakibatkan cuaca buruk, sehingga komoditas tersebut membuat terhambat pendistribusian.
” Tidak hanya wabah Covid-19, tetapi di Jawa ini ada juga faktor cuaca,” terang Erwansyah.
Oleh karena itu, Pihaknya akan mengupayakan agar harga gula pasir dipasaran dapat stabil dengan cara melakukan proses impor dengan 2 negara lain, seperti Australia, Vietnam dan yang menjadi tujuan impor pemerintah selanjutnya.
” Sebelum mendekati bulan puasa ini kita impor ketiga negara itu,” ucapnya.
Harapannya dengan cara melakukan proses impor ke negara tersebut, harga gula dipasaran dapat kembali normal pada saat mendekati bulan Ramadhan. (sr5)