Hadiri Pembukaan Festival Belian Adat Paser Nondoi, Syahruddin: Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Budaya Lokal

by -502 Views

BERITAPENAJAM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) Syahrudin M Noor menghadiri pagelaran Festival Belian Adat Paser Nondoi di Rumah Adat Kuta Paser, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Senin (24/10/2022).

Turut hadir Plt Bupati PPU Hamdam, Wakil Ketua I DPRD PPU Raup Muin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Adat Paser, H. Aji Ayub, Ketua Lembaga Adat Paser PPU, Musa, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Bawa Paser, Ketua Umum Laskar Pertahanan adat Paser.

Syahruddin M Noor mengapresiasi jalannya kegiatan festival yang digelar setiap tahun ini. Agenda tahunan ini sudah selayaknya terus dilaksanakan sehingga pelestarian adat dan budaya di Kabupaten PPU terus terjaga.

“Alhamdulillah, kita mengucap syukur artinya pelaksanaan budaya daerah kita festival Belian adat Paser Nondoi ini seyogianya dilaksanakan. Kegiatan ini menjadi agenda daerah kita, sama mungkin kalau di Kukar itu ada Erau, kalau di sini ada Nondoi,” ujar Syahrudin.

Kegiatan ini digelar mulai tanggal 24 Oktober hingga 27 Oktober 2022. Festival ini akan dimeriahkan oleh berbagai pergelaran mulai dari parade seni dan budaya dan bazar UMKM lokal.

Politikus Partai Demokrat itu berharap Festival Belian Adat Paser Nondoi terus dilaksanakan setiap tahunnya. Selain itu festival ini juga harus dikembangkan.

“Saya kira ini harus dikembangkan karena memang ini menjaga kelestarian data dan budaya kita yang ada di Kabupaten PPU dan kita harus sama-sama menjaga itu. Karena ini adalah identitas kita,” kata dia.

Ia berharap kepada pelaku seni dan budaya yang ada di Kabupaten PPU bisa membagi ilmu atau bisa mengajak generasi penerus agar terlibat dalam melestarikan dat dan budaya daerah yang ada di daerah ini.

“Jangan lupa bahwa pada saat segmen berikutnya itu harus ditularkan kepada generasi berikutnya. Supaya kelestarian budaya kita tetap terjaga dan bisa eksis. Bahwa di PPU itu ada suku Paser dan ada ragam budaya di dalamnya sehingga itu perlu dilestarikan,” tutupnya. (ADV)

 

 

Penulis : Dian MS

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.