Februari hingga Maret Curah Hujan di Titik Puncak, Masyarakat Diminta Waspada

by -385 Views
Kepala Bidang Kedaruratan dan Peralatan BPBD PPU Nurlaila 

BERITAPENAJAM.Net.- Perkiraan puncak musim hujan diakhir Februari hingga awal maret hampir seluruh wilayah Indonesia ini, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) yaitu fenomena gelombang atmosfer (Kelvin Wave dan Equatorial Rossby), MJO, dan Angin Monsun Asia yang berkontribusi cukup signifikan dalam proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia yang tengah mengarah ke wilayah pulau kalimantan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mengingatkan tentang adanya potensi banjir di sejumlah daerah di Indonesia khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)

Hal itu disampaikan oleh Nurlaila,
Ia mengatakan untuk jawaban secara tekhnis dan ilmiahnya dari BMKG, namun untuk prakiraan cuaca di bulan Februari hingga awal Maret menjadi puncaknya kontribusi curah hujan serta cuaca ekstrim.

” Di akhir Februari sampai awal Maret itu puncak – puncaknya curah hujan, termaksud sesekali ada cuaca ekstrim, dimana hujan disertai kilat dan petir sesaat,” terangnya.

Ia juga menjelaskan adanya cuaca ekstrim disertai kilat dan petir dalam beberapa hari ini, dikarenakan pergerakan awan hujan yang bergeser mengarah pulau Kalimantan, dan beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Pulau Kalimantan, yang sudah diprediksi oleh BMKG khususnya PPU, hal tersebut mengakibatkan kontribusi curah hujan cukup meningkat diperparah lagi adanya cuaca ekstrim.

” Saat ini pergerakan awan hujan mengarah wilayah pulau Kalimantan, dan beberapa kabupaten yang dikalimantan khususnya PPU,” jelas Nur Laila, didepan Tim Beritapenajam.net Senin, (10/02/2020).

Lanjut dirinya, Keterkaitan distribusi curah hujan yang meningkat disertai oleh cuaca ekstrim petir, kilat diprakirakan oleh BMKG biasanya mengeluarkan rilis gelombang tinggi air laut yang sudah telah diseminasi laporan kebeberapa group dan Sosial Media yang ada.

Adanya pergerakan awan hujan yang mengarah ke Pulau Kalimantan juga memiliki potensi gelombang tinggi air laut dari jangka waktu tertentu sesuai peringatan dini dari BMKG.

Dirinya juga mengimbau kepada seluruh nelayan agar dapat mengurangi aktifivitas dalam jangka waktu peringatan dini tinggi, meskipun demikian pihaknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak dapat melarang setidaknya para nelayan menyiapkan peralatan yang memadai untuk berpergian kelaut karena melihat potensi gelombang tinggi di akhir Februari hingga awal Maret.

” Meskipun demikian kami (BPBD) tidak bisa melarang tapi harus dilengkapi dengan Kapal dalam kondisi baik, bahan bakar yang cukup, peralatan serta kondisi mesin yang baik dan alat keselamatan life jacket,” tutup Nurlaila Kepala BPBD PPU. (Bp/Sr5)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.