BERITAPENAJAM, – Wakil Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan Perum Bulog untuk menyerap gabah petani secara langsung. Menurutnya, kebijakan ini menjadi kabar baik bagi para petani lokal yang selama ini kesulitan menjual hasil panennya.
“Kalau menurut saya pribadi, ini langkah yang sangat baik. Bulog tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar karena bisa menyerap produksi lokal,” kata Sujiati, Senin (14/04/2025).
Namun, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas gabah dan beras dari petani lokal agar sesuai dengan standar penyimpanan gudang Bulog. Sujiati menyebut, kualitas beras di PPU masih tertinggal dibandingkan dengan daerah seperti Jawa dan Sulawesi.
“Kalau di Bulog, beras itu kan ditampung dulu. Sementara kualitas beras kita masih di bawah, karena memang lahan di sini kadar keasamannya tinggi. Ini harus jadi perhatian bersama agar kualitas padi bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Sujiati menilai kebijakan ini akan sangat meringankan beban petani yang kerap mengalami kesulitan menjual gabah saat masa panen. Ia juga menyambut positif harga pembelian gabah kering panen yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Itu sudah sangat bagus untuk petani kita. Sebelumnya harga hanya Rp3 ribu sampai Rp4 ribu per kilogram, sekarang sudah jauh lebih menguntungkan,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan agar para petani tidak hanya berfokus pada kuantitas, melainkan juga memperhatikan kualitas produksi. Ia berharap kerjasama antara petani dan Bulog bisa berjalan seimbang dan saling menguntungkan.
“Petani juga harus jaga kualitas, supaya saat diserap Bulog, tidak merugikan pihak manapun,” pungkasnya. (Sam/Bp2/ADV)