DPRD PPU Desak Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake

by -42 Views
Syahrudin menegaskan bahwa bendung tersebut akan menjadi solusi utama bagi petani, terutama di Kecamatan Babulu, yang selama ini hanya mengandalkan sistem tadah hujan.

BERITAPENAJAM, – Wakil Ketua I DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Syahrudin M Noor, menyoroti pentingnya percepatan pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Infrastruktur ini dinilai krusial bagi sektor pertanian di dua kabupaten, yakni PPU dan Paser.

Syahrudin menegaskan bahwa bendung tersebut akan menjadi solusi utama bagi petani, terutama di Kecamatan Babulu, yang selama ini hanya mengandalkan sistem tadah hujan. Keterbatasan sumber pengairan menyebabkan lahan pertanian tidak tergarap secara maksimal, dengan pola tanam yang hanya sekali dalam setahun.

“Jika Bendung Gerak Sungai Telake segera direalisasikan, masalah irigasi akan teratasi. Dengan begitu, petani di Babulu bisa meningkatkan produksi, bahkan memungkinkan panen dua kali setahun atau lebih,” ujar Syahrudin, Senin, (10/03/2025).

Ia juga menyoroti perlunya keseimbangan dalam pembangunan infrastruktur di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, selain fokus pada pembangunan fasilitas di IKN, pemerintah pusat harus memberikan perhatian yang sama terhadap infrastruktur pertanian di daerah sekitar.

“Pembangunan IKN semestinya diiringi dengan penguatan sektor pertanian di daerah penyangga. Lahan pertanian di PPU juga harus dipersiapkan untuk mendukung ketahanan pangan bagi penduduk ibu kota baru,” tambahnya.

Rencana pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake sebenarnya telah berjalan sejak 2020, diawali dengan tahapan pembebasan lahan yang melibatkan Pemprov Kalimantan Timur, Pemkab Paser, Pemkab PPU, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Pemprov Kaltim bahkan telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor 590/K.445/2020 tentang Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan bendung dan jaringan irigasi seluas 74,307 hektare.

Pada Januari 2021, Kementerian PUPR sempat mengumumkan lelang pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake dengan pagu anggaran mencapai Rp759,8 miliar. Namun, tender tersebut kemudian dibatalkan. Anggaran proyek dialihkan untuk pembangunan Intake Sungai Sepaku di kawasan IKN, Kecamatan Sepaku, PPU.

Hingga kini, belum ada kepastian kapan proyek Bendung Gerak Sungai Telake akan kembali dianggarkan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani dan pemangku kepentingan daerah yang berharap ada komitmen nyata dari pemerintah pusat dalam mendukung sektor pertanian di daerah penyangga IKN. (Sam/Bp2/ADV)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.