Anggota DPRD Nilai Aplikasi Anti Asam Dapat Mengurangi Biaya Tanam Petani PPU

by -114 Views
Komisi II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat menghadiri undang PT Sygnenta di Kecamatan Babulu dan sekaligus memperkenalkan Aplikasi Anti Asam Kepada Petani Babulu.

BERITAPENAJAM.Net- Secara geografis Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah yang terkenal sebagai lumbung padi di Kalimantan Timur (Kaltim) tidak menutup kemungkinan hal tersebut dengan kondisi tanah yang terbilang cukup mapan kesuburannya untuk ditanami tanam-tanaman seperti, padi, sayur mayur dan lain lain. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan kegiatan roadshow untuk memenuhi undangan PT. Sygnenta di Kecamatan Babulu kemarin Senin, 22 Maret 2021. Hal ini dibenarkan  Sujiati selaku Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat.

“Jadi kegiatannya merupakan roadshow dari Komisi II, memenuhi undangan PT. Sygnenta untuk melihat aplikasi anti asam” jelasnya

Lebih lanjut ungkap Sujiati, Aplikasi Anti Asam tersebut berguna untuk menanggulangi atau meminimalisir kadar asam di lahan persawahan. Sehingga untuk areal persawahan di Kecamatan Babulu yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi diperlukan aplikasi untuk menaikkan (power of hydrogen) pH kadar air sawah.

Dirinya juga menjelaskan bahwa Produk aplikasi anti asam ini merupakan karya PT. Syngenta. Saat ini masih dalam tahap uji coba terkait aplikasi tersebut. Jika uji coba ini berhasil maka selanjutnya akan dikomersilkan.

Lebih jauh Wakil Ketua Komisi II itu menjelaskan, bahwa terkait dengan pengurangan suplai pupuk subsidi, kita menanggulanginya dengan menggunakan aplikasi anti asam tersebut. Sehingga kita dapat meminimalisir biaya tanam

Untuk harga yang dikenakan pada aplikasi anti asam ini yakni 50ribu rupiah per kilogram dalam satu hektare membutuhkan 10 kilogram sekali pakai.

Tambahnya, biasanya petani di Kecamatan Babulu hanya mengakali dengan cara menggunakan kapur atau dolomit untuk meningkatkan pH air sawah.

“Jika menggunakan kapur biasanya bisa 1 sampai 2 ton per hektarenya dengan harga sekitar 1juta 200ribu rupiah” terangnya

Pihaknya selaku perwakilan DPRD PPU mengapresiasi perusahaan karena telah mengeluarkan produk yang sangat berguna dan membantu masyarakat agar dapat meminimalisir biaya tanam dengan hasil yang tinggi.

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.