BERITAPENAJAM.Net– Apa itu ekosistem hutan mangrove ? ekosistem hutan mangrove (bakau) adalah suatu kawasan lingkungan yang terdiri dari pohon – pohon mangrove yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan memiliki beragam jenis – jenis pohon mangrove (bakau) serta hubungan timbal balik antara hewan – hewan yang berada di kawasan hutan mangrove dari hewan yang hidup di perairan seperti ikan, kepiting, udang maupun diatas pohon mangrove seperti burung raja udang, monyet bekantan, burung elang laut.
Fungsi ekosistem mangrove berupa penahan gelombang besar akibat badai serta gelombang besar seperti tsunami, sebagai sumber makanan dari daun – daun pohon mangrove (bakau) yang jatuh di perairan, tempat ikan berkembang biak, akar dan batang menahan sedimen – sedimen yang masuk dalam perairan, dan kawasan hutan mangrove ini kaya akan unsur hara yang masuk dalam perairan.
Pohon mangrove merupakan tumbuhan yang sangat unik berupa tumbuhan yang beradapatasi dengan salinitas air laut karena akar mangrove ini menahan masuknya air asin ketika terendam oleh air laut, kehidupan mangrove (bakau) dipengaruhi oleh pasang – surut tanah untuk mereka tumbuh berupa tanah berpasir, pasir berlumpur, daerah lumpur serta tanah lempung.
Di daerah Kalimatan Timur tersebar luas tumbuhan mangrove (bakau) dari wilayah – wilayah pesisir kawasan yang masih memiliki keanekaragaman yaitu daerah Teluk Balikpapan, akan tetapi kawasan mangrove mulai terancam akan kerusakan akibat pembukaan lahan di pinggir sungai, penebangan pohon kayunya dijadikan arang, serta mati akibat tercemar bahan limbah.
Di Teluk Balikpapan memiliki beragam jenis – jenis pohon mangrove (bakau) dari jenis Rhizophora, Brugeria, Ceripos, Kandelia candel, Lumnitzera, Sonneratia, Avecennia dan Pohon Nypah Fruits karena memiliki keragaman, banyak sekali manfaat yang diberikan oleh tumbuhan mangrove ini untuk kehidupan di perairan Teluk Balikpapan.
Dalam penulisan ini saya berharap memberikan informasi untuk masyarakat arti pentingnya ekosistem manggrove (bakau) ini, kita harus memperdulikan lingkungan jangan sampai rusak akibat kelalaian kita sendiri, supaya anak cucu kita masih dapat melihat hutan mangrove (bakau). Salam lestari untuk semua !!
Oleh : M. Iqbal Adisurya (Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul)
