Pengamalan Pilar-Pilar Kebangsaan

by -143 Views

BERITAPENAJAM.NET-Kemampuan melaksanakan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republk Indonesia (NKRI) maka manakala mampu memahami dan mempraktekkannya dalam tata kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara, kemudian apa hubungannya terkait target sasaran bagi bangsa Indonesia.

Hal ini diutarakan Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) H Tohar saat membuka sisialisasi Empat Pilar MPR RI dihadiri Wakil Ketua MPR RI Mahyudin di Gedung Sipakario Kelurahan Nipah-nipah, Kabupaten PPU (10/12).

“Saya  menangkap bahwa putra putri generasi penerus bangsa yang potensial adalah mampu untuk dirinya memahami dan mengamalkannya dan mampu untuk mentraspormasikannya kepada yang lain baik itu kepada sesama atau lingkungannya, jadi ini adalah poin strategis terkait dengan target sasaran berkenaan dengan kegiatan tersebut,” ungkap Tohar.

Hasil akhir dari kegiatan ini sambungnya paling tidak ada 3, yaitu bagaimana agar mampu mengisi aspek kaunisinya, afektifnya kemudian yang paling penting adalah aspek motoriknya, mampu mempraktekkan betapapun kecilnya betapapun lingkungannya atau dimanapun lingkungannya.

“Barangkali kita mampu menghapal apa yang tertuang apa yang menjadi pesan pesan yang tersurat, mampu menghapal tetapi yang paling berat adalah mengamalkan dan mempraktekkannya, oleh karena itu kita jangan berharap diluar jangkauan kita, kompetensi kita sebagai masyarakat maupun pelajar adalah bagaimana menjdi masyaakat yang baik,” tegasnya.

Masyarakat yang mampu mengkondisikan dirinya sendiri lanjutnya ialah bagaimana menjadi warga masyarakat yang baik, kalau diurai nilai-nilai Panca Sila mungkin tidak akan selesai dalam hitungan hari atau jam maksudnya yang paling keci untuk memahami dan mempraktekkan dari nilai-nilai pancasila.

“Beberapa saat lalu pemerintah menganjurkan kepada kita untuk mendaftarakan kartu ponsel, sebaigian kita ada yang resah, namun pernahkah kita resah ketika mendengar kumandang azan lalu segera meunanaikan kewajiban solat 5 waktu, ini berkaitan dengan sila pertaman dari Panca Sila yatiu ketuhanan yang maha esa, mari kita bertanya pada diri kita masing-masing sudahkah kita ber Panca Sila, sudahkah kita ber Bhinneka Tunggal Ika, sudahkah kita ber Undang-undang Dasar 1945, sudahkah kita komit dengan Negara Kesatuan Republic Indonesia (NKRI), penjabarannya itu nanti ada dalam praktek kehidupan kita masing-masing,” uarainya.

Kalau merasa beriman maka buah dari iman yang mantap itu akan kelihatan dalam praktek keseharian, manakala mantap dan paham betul dengan pilar-pilar kebangsaan maka akan mengemuka  dan muncul kepermukaan siapa yang sesungguhnya orang-orang yang ber Panca Sila, siapa yang sesungguhnya yang melaksanakan dengan murni dan konsekuens dari konstitusi.

“Sudahkah kita ber Bhinneka Tunggal Ika, dan sudahkah kita terpanggil dalam rangka memelihara kedaulatan Negara RepubliK Indonesia, kita harus introspeksi dari diri kita masing-masing, kalau dari akumulasi pribadi-pribadi saya pikir itu pada saatnya menjdi komunitas walau komunitas kecil namun pada akhirnya akan menjadi komunitas besar dan ini akan menentukan corak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara,” tutupnya. (humas8/Bp1)

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.