BERITAPENAJAM.Net,- Libur lebaran ditahun 2020 tinggal menghitung hari. Namun, saat ini kondisi liburan Idul Fitri kali tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab pandemi Corona virus Desease (Covid-19) yang kian mengkhawatirkan. Seperti di Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Demi memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 pemerintah Kabupaten PPU telah mengambil tindakan dengan menutup sementara akses masuk objek wisata yang biasanya menjadi tujuan utama masyarakat kabupaten PPU untuk menghabiskan Masa Libur Idulfitri.
Adapun objek wisata yang akan ditutup yakni objek wisata Pantai Tanjung Jumlai yang dari tahun lalu selalu ramai dengan kunjungan wisatawan luar daerah maupun lokal.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana tugas (PLT) Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten PPU mengatakan, terkait tentang penutupan objek wisata, pihaknya akan mengikuti instruksi kepala daerah yang sebagaimana mestinya, yakni untuk memutus penyebaran virus Corona masyarakat diminta untuk tidak mendatangi objek wisata sementara waktu.
Hal tersebut dimaksud, selama masa pandemi Covid-19 objek wisata yang ada akan tetap ditutup. Termasuk objek wisata pantai Tanjung Jumlai, dan objek wisata lainya yang ada di PPU selama masa pandemi Covid-19,
“Kami tetap mengacu pada aturan pemerintah yang ada di surat edaran bapak bupati,”ucap Andi Fatmawati saat ditemui di ruang kerjanya. (12/5/2020)
Lanjut, dirinya mengaku, pihaknya sering melakukan pemantauan disejumlah objek wisata dengan turun langsung kelapangan, dan pihaknya masih mendapati masyarakat yang tidak menghiraukan atau mengindahkan anjuran pemerintah dan masih mengunjungi objek wisata tersebut walau telah dilakukan penutupan dipintu masuk objek wisata itu.
Melihat kondisi tersebut pihaknya berencana akan membentuk suatu tim pemantauan. yang dimana tim tersebut akan bertugas untuk memantau kondisi objek wisata di PPU, guna memimalisir penyebaran virus tersebut.
“Untuk liburan idul fitri nanti kami akan membuat tim. Tim pemantau nanti ditempatkan ditempat objek wisata. karna dikahawatirkan nanti ada masih masyarakat yang datang.” Pungkas Andi Fatmawati. (edz)
