BERITAPENAJAM.Net- Ratusan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati sempat melakukan aksi anarkis saat menggelar protes terkat hasil rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara yang digelar di KPU PPU.
Namun aksi anarkis mereka langsung diberhentikan personel Polres Penajam Paser Utara (PPU)
Selain disemprotkan air melalui watercanon, polisi juga menyemprotkan gas air mata sehingga para pengunjuk rasa kocar kacir, Aksi anarkis ini berawal saat tim sukses salah satu pasangan calon memprotes hasil rekapitulasi yang digelar KPU. Kemudian mereka menghubungi timses untuk mendatangi KPUD karena calon yang didukung dinyatakan kalah. Tak lama kemudian ratusan orang berdatangan ke KPUD sambil membawa spanduk dan berorasi. Namun karena protes mereka tidak dihiraukan, kemudian mereka mulai melakukan aksi pelemparan terhadap petugas. Aksi ini semakin anarkis karena mereka terus menyerang petugas untuk memaksa masuk di Kantor KPUD. Tak lama kemudian puluhan personel langsung mendesak massa untuk membubarkan diri. Namun karena menolak sehingga petugas terpaksa menyemprotkan gas air mata dan watercanon.
Aksi protes yang digelar ratusan massa ini merupakan rangkaian dari Simulasi Sispamkota yang digelar Polres PPU, Rabu (31/1/2018).
Kapolres PPU AKBP Sabil Umar mengatakan, simulasi ini dilakukan untuk pengamanan selama Pilkada, Mulai dari masa kampanye, kemudian minggu tenang sampai perhitungan suara dan rapat pleno rekapitulasi suara yang digelar di KPUD PPU.
Ia mengatakan, simulasi ini juga melibatkan personel Polsek, kemudian TNI dan Satpol PP.
Ia mengatakan, dalam pelaksanaan pengamanan Pilkada nanti, pihaknya juga akan dibantu 100 personel Brimob Polda Kaltim.
“Kami juga akan melakukan cipta kondisi, termasuk di perbatasan antara Kabupaten PPU dengan Paser dan Kota Balikpapan. Perbatasan itu di Babulu, Sepaku, dan Penajam,” ujarnya.(PolresPPU)
