BERITPENAJAM.Net – Curah hujan yang belakangan ini cukup tinggi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), membuat stok air baku di wilayah itu dapat dikatakan aman jelang Ramadhan hingga memasuki bulan suci Ramadhan.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) PPU Taufik mengatakan, ketersediaan air baku saat ini di wilayah PPU masih terpenuhi untuk masyarakat. Melihat curah hujan yang belakangan ini cukup tinggi, sehingga untuk ketersediaan air tersebut dapat dikatakan aman.
“Jadi kita terbantu dengan curah hujan yang cukup tinggi ini,” ujarnya, Rabu (24/5).
Menurut Taufik, untuk memastikan pelayanan yang maksimal ke masyarakat. Pihaknya masih menunuggu bendungan yang saat ini dalam pengerjaan pemerintah. Sehingga dengan itu aliran air baku ke rumah warga dapat mengalir lancar.
Ia menambahkan, bahwa saat ini PDAM PPU belum memperoleh keuntungan. Pasalnya, biaya produksinya jauh lebih tinggi ketimbang dari harga jual airnya.
Dimana untuk biaya prouksi air baku saat ini Rp 5.025 sementara untuk harga jual sekitaran Rp 3000 dan untuk Sambungan Rumah (SR) saat ini sudah 5.300.
“Kalau bicara keseluruhan PDAM PPU belum untung,” ungkapnya.
Taufik menjelaskan, PDAM PPU saat ini juga terkendala dengan masih adanya tiga Water Treatmen Plant (WTP) yang menggunakan mesin genset sehingga mengeluarkan biaya yaitu operasional yang cukup besar di Bahan Bakar Minyak (BBM). WTP tersebut diantaranya,Waru, Sotek dan Sepaku.
“Kalau dipersentasekan itu sekitar 60 pengeluaran 40 pendapatan, karena biaya operasional genset itu tinggi,” jelas Taufik.
Dalam waktu dekat, lanjut Taufik, pihaknya akan berupaya untuk wilayah Sepaku dan Sotek sudah menggunakan PLN agar air di wilayah itu dapat mengalir 24 jam.
“Nantinya juga akan dilakukan penyesuaian tarif. Dimana tarif ideal harga air dikisaran Rp 5.300,” pungkasnya.(Toy/Nit)
