BERITAPENAJAM.Net,- Bilik sterilisasi untuk kendaraan hingga saat ini belum dapat dioperasikan, perlatan yang dipesan Dinas Kesehatan PPU dari Kota Surabaya Jawa Timur (Jatim) ini dipasang 4 titik didaerah PPU. Sementara waktu kontrak dengan pihak penjual sudah melewati batas yang telah ditentukan pemerintah daerah.
Chamber atau bilik strelisasi ini juga menjadi sorotan oleh warga PPU bahkan tidak hanya warga PPU saja bahkan diluar daerah pun ikut mengomentari didalamnya terkait pengadaan barang tersebut yang di nilai sangat fantastis dengan kisaran harga Rp 500 juta itu.
Hingga saat ini masih proses instalasi masih berjalan sehingga bilik strelisasi kendaraan belum beroperasi sebagaimana mestinya.
Sementara instalasi ditarget rampung akhir Juli terkait persoalan itu, tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU dr Arnold Wayong atas keterlambatan itu tentu ada konsekuensi yang bakal ditanggung oleh pihak perusahaan penyedia barang tersebut.
“Nanti kita lihat. Kalau memang terlambat, maka ada pemotongan, dendanya. Maka itu, dengan terlambat ini ada sanksi,” ucapnya
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan yang juga merupakan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoViD-19 PPU mengatakan, akan meminta untuk dilakukan pengauditan sebelum barang tersebut dibayar.
” Nah rencana mau di audit dulu agar sesuaikan biar aman jugakan,” ucap Jubir Gugas CoViD-19 PPU Rabu, (05/08/2020).
Proses pengauditan tersebut tinggal menunggu pihak dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau inspektorat, kemudian bilik seharga Rp 500 juta itu akan dibayarkan.
Dalam penanganan percepatan CoViD-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dapat dikatakan daerah yang disiplin dalam menerapkan anjuran pemerintah pusat dalam menerapkan kehidupan baru (New Normal). Dengan upaya mengawasi arus keluar masuk orang di pintu keluar dan masuk
Adapun keempat bilik tersebut dipasang di pintu masuk arah utara dan selatan. Kemudian juga di jalan provinsi kilometer 9. Tepatnya di depan Polres PPU. Tujuannya juga untuk mensterilkan kendaraan yang lalu lalang di dalam wilayah PPU.
Sementara satu lagi dipasang di depan ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Ratu Aji Putri Botung. (Syahidr5)
